Status Gunungapi Karangetang Diturunkan Menjadi Waspada

Tuesday, 7 June 2011 - Dibaca 2054 kali

BANDUNG. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhitung sejak tanggal 6 Juli 2011 PukuI15:00 WITA menurunkan status G. Karangetang menjadi Waspada (Level II) dari sebelumnya Siaga (Level III).Penurunan status ini diambil PVBMG berdasarkan analisis data kegempaan dan pengamatan visual yang menunjukan penurunan aktifitas gunung api tersebut."Aktivitas kegempaan mengalami penurunan terutama untuk jenis gempa guguran sejak 19 Mei 2011 tidak teramati lagi. begitu pula untuk gempa vulkanik mulai barkurang. Secara visual berkurangnya kejadian guguran secara signifikan dan tidak terarnati tagi sejak 19 Mei 20112. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, dan potensi bahaya erupsi maka status kegiatan G. Karangetang diturunkan dari SIAGA (Level III) menjadi WASPADA (Level II) terhitung sejak tanggal 6 Juli 2011 PukuI15:00 WITA," demikian Kepala PVMBG, Surono menjelaskan dalam release yang diterima esdm.go.id semalam, Senin (6/6/2011).Sehubungan dengan status G- Karanegatang dalam keadaan WASPADA (Level II), maka Surono merekomendasikan agar penduduk disekitar lereng G. Karangetang dan pangunjung/Wisatawan tidak mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak G.Karangetang. Mewaspadai luncuran awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat pada lembah sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang, terutama Kali Nanitu, Kali Pangi, Kali Sense dan Kali Geha Barat.Penduduk yang berada di Desa Kinali (khususnya yang bermukim di Sumelee, Lingarang, Lantung dan Batuloso jumlah 49 jiwa). Desa Wlnangun (khususnya yang bermukim di Kawowase. Bahu. dan Kawuse jumlah 41jiwa) dan Desa Mini (khususnya yang bermukim di Bowongpana jumlah 30 jiwa) untuk jangka pendek pengungsi sudah bisa kembali ke rumah masing-masing dan selalu tetap waspada terhadap setiap munculnya tanda-tanda peningkatan aktivitas G. Karangetang.Sedangkan untuk Jangka Panjang, mengingat lokasi penduduk yang bermukim di Sumelee-Lingarang-LantungBatuloso dan Kawowase.BahuoKawuse- Bowongpana berada pada daerah yang terancam lansung oleh bahaya awan panas serta bentuk topografinya manyebabkan proses evakuasi tidak dapat dilakukan secara capat maka sebaiknya Pemerintah Daerah agar merelokasi penduduk ke tempat yang lebih aman.Gunungapi Karangetang merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mangalami kejadian erupsi setiap tahun. Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian dan vulkanian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian awan panas guguran. Bahaya G.Karangetang umumnya diakibatkan oleh awan panas guguran, longsoran guguran lava pijar dari kubah lava dan bahaya sekunder (lahar), Risiko bahaya tinggi akan terjadi ke bagian barat gunungapi Karangetang, yaitu ke Desa Mini dan Desa Kinali (Kali Nanitu. Keli Beha Baret dan Kali Satang), yang sebelumnya terjadi awanpanas guguran ke Kali Sasepe hingga mencapai panteL Perlu di waspadai terjadinya penumpukan guguran lava di Kali Nanitu pads ketinggian 1500 m, hingga membentuk endapan yang tinggi. Kernungkinan swetu waktu bile kesetimbangannya terganggu akan mengakibatkan guguran lava, dan hal ini perlu diwaspadai oleh masyarakat yang bermukim. (SF)

Share This!