Supir Angkot : BBG Lebih Menguntungkan dan Tarikan Mesin Lebih Ringan

Tuesday, 24 January 2012 - Dibaca 3591 kali

PALEMBANG - 21 Desember 2011 lalu saat penyerahan bantuan Converter Kit oleh Direktur Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Evita H. Legowo di Palembang, esdm.go.id sempat mewawancarai seorang supir angkot jurusan Bukit Besar-Ampera, Palembang, Sumatera Selatan. Berikut cuplikan wawancara esdm.go.id dengan Ishaq supir angkot yang telah menggunakan Bahan Bakar Gas sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).

Esdm.go.is : mas, bagaimana perbandingan pemakaian gas dengan bensin?

Ishaq : perbandingannya ya jauh bedalah dibandingkan bensin. Untuk satu hari narik hingga pukul 3 sore, diisi fueltank gas cuma Rp 23.000, kalau diisi bensin kan Rp 45.000.Jadi lebih mahal bensin, jadi memakai gas lebih irit hamper 50% lah.

Esdm.go.id : dalam satu hari mengisi berapa liter bensin?

Ishaq : dalam sehari kita mengkonsumsi bensin sekitar 10 liter

Esdm.go.id : sudah berapa lama memakai gas?

Ishaq : sudah dari pertama SPBG ini dibuka, sudah lebih dari satu tahunlah
Esdm.go.id : Rasanya gimana mas?

Ishaq : setelah pemakaian satu tahun, pada awal pemakaian memang merasa was-was namun selanjutnya sudah tidak lagi. Tarikan mesin terasa lebih ringan dan lancar gas daripada bensin. Ga ada gangguan.

Esdm.go.id : sudah berapa lama jadi supir mas?

Ishaq : sudah lama, ada sekitar 7 tahunan

Esdm.go.id : jika ada kerusakan converter kit diperbaikinya dimana?

Ishaq : ya, di SPBG inilah

Pemerintah saat ini sedang mengupayakan BBG sebagai pengganti BBM khususnya untuk sektor transportasi. Untuk mendukukung konversi bahan bakar tersebut pemerintah akan membangun SPBG-SPBG di beberapa kota, antara lain Jakarta, Surabaya dan Bali. Sarana yang akan dibangun itu tidak semuanya berbentuk SPBG, tetapi beragam termasuk gas kompresi (CNG) atau gas cair untuk kendaraan (Liquiefied Gas Vehicle).

Tahun ini pemerintah akan membangun 54 SPBG CNG dan 108 SPBG LGV di Jawa dan Bali. SPBG CNG terbanyak berlokasi di DKI Jakarta, dengan perincian 6 unit mother station dan 29 unit daughter station. Untuk Jawa Barat, dibangun 5 unit SPBG CNG yaitu 1 unit mother station dan 4 daughter station. Di Banten, akan dibangun 1 daughter station. Untuk Jawa Timur, dibangun 13 SPBG CNG, terdiri dari 1 unit mother station, 9 unit daughter station dan 1 unit online station.

Sementera untuk SPBG LGV, di Jawa Timur akan dibangun sebanyak 32 unit. Di Jawa Tengah, akan dibangun 25 unit, DKI Jakarta 16 unit, Jawa Barat 15 unit, Banten 11 unit, Daerah Istimewa Yogyakarta 4 unit dan Bali 5 unit. (SF)

Share This!