Tanggapan PVG Terhadap Gempabumi Ternate
JAKARTA. Tanngal 9 Juni 2010, pukul 15:57:42 WIB, sebelah baratlaut Ternate diguncang gempa berkekuatan 5,8 SR. Gempa tidak memicu terjadinya gelombang tsunami meskipun berpusat dilaut karena energi dikeluarkan tidak terlampau besar untuk memicu terjadinya tsunami. Hingga kini tidak dilaporkan adanya korban jiwa akibat gempa tersebut.Berdasarkan informasi BMKG, gempa yang mengguncang Ternate terjadi pada hari Rabu, tanggal 9 Juni 2010, pukul 15:57:42 WIB. Pusat gempabumi berada pada koordinat 2,00oLU dan 127,13oBT, dengan magnitudo 5,8 SR pada kedalaman 78 km, berjarak 138 km baratlaut Ternate. Sedangkan menurut USGS pusat gempabumi berada pada koordinat 1,97?LU dan 127,17?BT dengan magnitudo 5,7 Mw pada kedalaman 113,7 km, berjarak 132 km sebelah utara Ternate.Secara umum menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG), Surono, kondisi geologis daerah sekitar gempabumi tersusun oleh batuan aluvium dan vulkanik berumur Kuarter, batuan sedimen berumur Tersier dan batuan Pra Tersier. Getaran gempabumi akan terasa pada batuan aluvium dan batuan vulkanik Kuarter yang sifat lepas, urai, dan belum terkompaksi dengan baik sehingga bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi.Pos Gunung Api (PGA) Dukono, menginformasikan gempabumi terasa dengan intensitas II - III skala MMI. Gempabumi ini memiliki amplituda maksimum 26 mm dengan lama getaran 172 detik. Hingga tanggapan ini dibuat belum ada laporan kerusakan ataupun korban jiwa yang disebabkan gempabumi ini. Mengenai penyebab gempa, Surono memperkirakan penyebab gempabumi ini berasosiasi dengan aktivitas tumbukan lempeng benua Halmahera Thrust dan Punggungan Mayu.Sehubungan dengan terjadinya gempa tersebut, Beliau merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB dan Satkorlak PB. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami. Namun tetap waspada dengan kejadian gempa susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil, imbuh Surono."Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun gempabumi berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya tsunami", ujar Surono. (SF)
Share This!