Tantangan Pengembangan “Wind and Solar Energy” di Kawasan Asia

Tuesday, 9 June 2009 - Dibaca 3141 kali

JAKARTA. Energi alternatif yang berasal dari tenaga angin dan tenaga matahari atau yang sering disebut sebagai "Wind and Solar Energy" memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Asia dikarenakan besarnya kapasitas yang tersedia. Mengingat pemanfaatannya yang belum optimal saat ini, pengembangan "Wind and Solar Energy: Better and Cheaper" diangkat sebagai salah satu topik pembahasan pada pertemuan "Oportunities with Alternative Energy: An International Conference" di Bangkok (22/5).

Isu "Wind and Solar Energy" di Kawasan Asia dibahas bersama dalam Breakout Session yang menghadirkan pembicara Alan F Sides, Regional GM Asia Commercial Operations GE Energy serta dua orang pembicara Thailand, yakni Dusit Kruangam, Deputy Managing Director Ekarat Solar Co Ltd, dan Wirachal Roynarin, Managing Director Research Center of Wind Water Solar Energy.

Hasil pembahasan merumuskan beberapa tantangan bagi pengembangan "Wind and Solar Energy", salah satunya "Wind and Solar Energy" belum dapat sepenuhnya dikontrol oleh teknologi manusia, sehingga masih membutuhkan penyempurnaan penelitian guna memperoleh hasil yang maksimal. Pengembangan penelitian juga terkendala lamanya waktu untuk melakukan penelitian di bidang energi alternatif yang belum mampu mengimbangi pesatnya laju perkembangan teknologi. Sementara itu, aplikasi teknologi buatan Eropa di kawasan Asia masih sulit dilakukan mengingat terdapat perbedaan kekuatan tekanan angin di kawasan Asia bila dibandingkan dengan di Eropa.

Forum juga memberikan rekomendasi kepada Pemerintah masing-masing Negara sebagai pemangku kebijakan untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pengembangan energi alternatif khususnya "Wind and Solar Energy", sehingga investasi di bidang teknologi yang bersih dan ramah lingkungan ini akan semakin berkembang.

Share This!