The First IJ-EPD Bahas Kebijakan Pemerintah

Wednesday, 12 May 2010 - Dibaca 2833 kali

JAKARTA. Pertemuan The First Indonesia-Japan Energy Policy Dialogue (IJ-EPD) di Tokyo, Jepang, akan membahas kebijakan Pemerintah Indonesia dan Jepang di sektor energi dan sumber daya mineral."Kita hanya akan bicara mengenai policy antara Pemerintah Jepang dan Indonesia, dipimpin setingkat dirjen," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo.Menurutnya, pertemuan itu akan membahas lebih mendalam kebijakan dari kedua negara mengenai sektor ESDM. Misalnya, kebijakan mengenai ekspor gas dan batu bara."Mereka kan tahu, kita mendorong gas untuk domestik dan batu bara yang diekspor itu harus ada nilai tambahnya. Mereka ingin tahu lebih jelas," ungkap Evita.Jadi dalam paparannya nanti, Pemerintah Indonesia tidak akan 'menawarkan' proyek untuk investasi."Tidak ada tawaran investasi," kata Evita.The 1st Indonesia-Japan Energy Policy Dialogue merupakan tindak lanjut pertemuan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dengan Menteri METI Jepang Mr Naoshima pada Januari 2010 lalu. Pertemuan akan digelar pada tanggal 13-14 Mei 2010.Kebijakan yang akan dibahas meliputi kebijakan migas, ketenagalistrikan, efisiensi energi dan energi terbarukan, minerba pabum serta kelitbangan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia kedua negara.Bertindak sebagai pimpinan Delegasi Indonesia adalah Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan delegasi Jepang dipimpin Director General for Energy, ANRE, METI, Mr Takayuki UEDA.Selain membahas kebijakan energi kedua negara, rombongan juga akan melakukan kunjungan ke LNG facilities Negishi milik Tokyo Gas dan Thermal Power Plant Isogo milik J-Power.Rombongan juga mendapat undangan dari Institute of Energy Economics Japan (IEEJ) untuk menghadiri CSR Program: Indonesia-Japan Technology Introduction and Dialogue on Energy and Mineral Resourches, pada tanggal 12 Mei.Kerja sama bilateran Indonesia dan Jepang telah berlangsung cukup lama dalam berbagai wadah atau bentuk, antara lain melalui lembaga-lembaga Japan-Indonesia Cooperation Agency (JICA), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreements (IJEPA), Japan-Indonesia Partnership Association (JIPSA), Japan Institute for Overseas (JIO) dan Indonesia-Japan Energy Round Table (IJERT).IJERT merupakan kerja sama Indonesia-Jepang di sektor ESDM. Hingga saat ini, IJERT telah 10 kali dilaksanakan dan terakhir pada tahun 2009 di Jakarta. IJERT bertujuan menjembatani kepentingan B to B kedua negara di bidang energi dan sumber daya mineral, utamanya perdagangan LNG dari Indonesia ke Jepang yang hingga saat ini telah berlangsung lebih dari 30 tahun.

Share This!