Tingkatkan Gas Sebagai Bahan Bakar, PLN Jalin Kerjasama dengan Pertamina

Thursday, 24 March 2011 - Dibaca 2980 kali

JAKARTA. Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Kamis (24/3) di Hotel Mulia Jakarta saling menandatangani nota perjanjian kerjasama pengembangan sistem Transportasi dan Receiving Terminal Liquid Natural Gas (LNG) untuk memenuhi kebutuhan gas bagi kelistrikan di wilayah Indonesia bagian timur dan sekitarnya. Sistem transportasi dan receiving terminal LNG adalah cara pengiriman gas bentuk cair (LNG) dan diterima diterminal untuk kemudian diubah menjadi gas sehingga dapat digunakan sebagai energi primer pembangkit listrik.Dengan adanya kerjasama ini, menurut Manajer Senior Komunikasi Korporat, Bambang Dwiyanto diperkirakan potensi penghematan biaya bahan bakar yang bisa dilakukan PLN sebesar Rp. 874 milyar/tahun, sekaligus memberikan peluang yang lebih baik bagi PLN untuk mengurangi ketergantungan pada BBM HSD bagi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), digantikan dengan gas sehingga dapat mengurangi Biaya Pokok Produksi (BPP). Bila BPP listrik ini berhasil ditekan, maka akan memberikan dampak bagi pengurangan subsidi listrik yang harus disediakan Pemerintah.Dijelaskan Bambang, sistem Transportasi dan Receiving Terminal LNG, dikembangkan PLN dan Pertamina dengan membentuk suatu perusahaan patungan (Joint Venture) dengan tujuan memenuhi gas sebagai energi primer pembangkit listrik untuk mengantikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis High Speed Diesel (HSD) atau solar. Kerjasama yang disepakati oleh kedua BMUN di sektor energi itu, meliputi penyediaan (mendapatkan) gas LNG, kemudian penggirimannya hingga di lokasi penerimaan LNG (receiving terminal LNG) dan mengubah LNG tadi menjadi gas untuk disalurkan ke pembangkit.Pada tahap persiapan untuk pengembangan Sistem Transportasi dan Receiving Terminal LNG itu, baik PLN maupun Pertamina sepakat untuk membentuk Tim Kerja bersama yang beranggotakan wakil-wakil dari kedua BUMN. Nantinya Tim Kerja bersama itu akan melakukan kajian-kajian terkait aspek teknis, hukum, komersial/finansial serta membuat studi kelayakan (Pre-feasibility study) yang terkait dengan seluruh rangkaian pengembangan mini receiving terminal LNG. Selain itu, kebutuhan gas untuk keperluan pembangkit-pembangkit listrik PLN dapat lebih mudah terpenuhi sehingga ketersediaan pasokan listrik menjadi lebih efisien. (SF)

Share This!