UBEP Sangasanga Tarakan Berhasil Hidupkan Sumur Suspended di South Kutai Lama

Tuesday, 23 August 2011 - Dibaca 2855 kali

JAKARTA - Pertamina EP Unit Bisnis EP (UBEP) Sangasanga Tarakan berhasil menghidupkan kembali struktur South Kutai Lama (SKL) dengan mereaktivasi sumur SKL-176 yang terletak di Anggana, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur pada Agustus 2011. Hasil uji produksi awal pada sumur tersebut menunjukkan laju produksi 150 barel minyak per hari (BOPD). Keberhasilan ini menambah optimisme Pertamina EP dalam mempercepat pelaksanaan reaktivasi sumur-sumur suspended yang sudah diprogramkan di UBEP Sangasanga Tarakan.UBEP Sangasanga Tarakan telah menyiapkan 10 sumur di struktur South Kutai Lama sebagai kandidat untuk diaktifkan kembali lengkap dengan fasilitas produksinya. Struktur South Kutai Lama pertama kali ditemukan oleh BPM pada tahun 1902 dan telah dilakukan pemboran sebanyak 45 sumur pada struktur tersebut. Selanjutnya, struktur South Kutai Lama ditinggalkan sementara sejak 1981.Selain struktur South Kutai Lama, Pertamina EP UBEP Sangasanga Tarakan juga telah berhasil melakukan reaktivasi di struktur Jembatan Bengkok di Samboja, dan struktur Mengatal di Tarakan. Dengan demikian, seluruh struktur yang jumlahnya mencapai 13 struktur di wilayah kerja UBEP Sangasanga Tarakan semuanya berstatus aktif.UBEP Sangasanga dan Tarakan merupakan salah satu unit bisnis yang berhasil melampaui target pada semester pertama tahun 2011. Pada pertengahan tahun 2011, UBEP Sangasanga Tarakan berhasil mencapai 7.133 BOPD atau sekitar 114,7 persen di atas target. Kini, pada Agustus 2011 produksi UBEP Sangasanga Tarakan terus mengalami peningkatan menjadi 7.243 BOPD atau sekitar 117,2 persen di atas target.UBEP Sangasanga dan Tarakan adalah unit bisnis Pertamina EP yang bertugas mengelola wilayah kerja Sangasanga dan Tarakan. Wilayah yang dikelola terdiri dari area Sangasanga seluas 5.325,5 Ha, area Anggana/NKL 6.181,1 Ha, dan area Samboja 1.840 Ha. Lapangan Sangasanga Tarakan sebelumnya dikelola oleh Technical Assistance Contract (TAC) Pertamina-Medco Kalimantan.Alih kelola lapangan Sangasanga Tarakan dilakukan oleh Pertamina EP seiring dengan berakhirnya kontrak TAC Pertamina-Medco Kalimantan pada 14 Oktober 2008 yang lalu. Selanjutnya pengelolaan lapangan terhitung mulai 15 Oktober 2008 dilaksanakan oleh Pertamina EP melalui Unit Bisnis Pertamina EP (UBEP) Sangasanga Tarakan. Paska alih kelola, produksi lapangan tersebut menunjukkan trend peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2008 produksi minyak sebesar 4.300 barel per hari. Setelah alih kelola, Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi menjadi 5.300 barel per hari, dan kini mencapai 7.243 barel per hari.Selain itu, lapangan Sangasanga dan Tarakan juga telah melakukan upaya terkait dengan Ketaatan Lindungan Lingkungan. Berdasarkan hasil penilaian sementara tahun 2010 Kementerian Lingkungan Hidup terhadap upaya tersebut, kedua lapangan ini telah mendapatkan PROPER Biru.Sejarah pengoperasian dan pengelolaan lapangan ini diawali oleh NIIHM (Nederlandsch-Indische Industrie en Handel Maatchappij) pada periode 1897-1905. Selanjutnya pengelolaan beralih kepada BPM (Batavia Petroleum Maatschappij) pada periode 1905-1942. Jepang sempat mengelola lapangan ini pada 1942-1945. Selanjutnya terjadi beberapa kali peralihan dari BPM/SHELL/PERMINA/PERTAMINA pada periode 1945-1972, TIPCO - Tesoro pada 1972-1992, PTEN-MEDCO E&P pada 1992-2008, dan sejak 15 Oktober 2008 sampai sekarang dikelola oleh Pertamina EP. (SF)

Share This!