Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, Berpulang Kerahmatullah

Saturday, 21 April 2012 - Dibaca 3084 kali

JAKARTA - Indonesia khususnya Kementerian Energi Dan Sumber daya Mineral kehilangan pribadi yang memiliki kompetensi yang tinggi serta integritas yang baik sore tasi, Sabtu (21/4/2012). Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo telah berpulang kerahmatullah saat melakukan pendakian ke Gunung Tambora, Nusa Tenggara.

" Kami, Kementerian ESDM sangat kehilangan Beliau, khususnya saya pribadi merasa kehilangan, karena saya dengan Mas Wid teman sekelas sejak masuk ITB tahun 1970, jadi betapa lamanya saya bergaul dengan dia. Kemudian setelah berjalan 41 tahun, dia menjadi Profesor Doktor, saya berkiprah diluar, kemudian saya menjadi Menteri ESDM dan Mas Wid menjadi Wakil Menteri ESDM, tutur Menteri ESDM. Sabtu (21/4/2012).

Menteri menambahkan, "tiga hari yang lalu Beliau minta izin kepada saya, bilang Pa Wacik, saya ingin mendaki Gunung Tambora, katanya sudah lama cita-cita mau mendaki Gunung Tambora lagi, komentar saya, kalau mau mendaki gunung jangan yang tinggi-tinggi karena sudah tua kita, tapi beliau bilang, ini sudah janjian sama temen-temen, sudah dari dulu, hari Sabtu katanya mau naik Gunung Tambora".

"Saya memang titip sama Pa Wid, tolong dibikinkan photo yang banyak tentang Tambora, jadi pikiran saya, biarpun saya tidak ikut mendaki, saya bisa melihat pemandangan Gunung Tambora dari Photo, Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain,"tambahnya.

Dijelaskannya, hari Sabtu, pukul 9 pagi saya sudah mendapat kabar, situasinya, Pa Wid itu aga berat disana, sesak nafasnya, kekurangan oksigen, di puncak diketinggian 1800 dpl. " Saya mulai tegang karena saya membayangkan lokasinya berat dan saya langsung menghubungi Pak Surono, karena hanya Pa Surono yang dapat menghubungi melalui SSB karena semua handphone sudah mati semua, dengan SSB Pa Rono berkomunikasi dengan pengawas gunung berapi Tambora, dari merekalah kita mendapatkan kabar kondisi Mas Wid kurang menguntungkan, aga kritis pagi-pagi itu".

Selanjutnya, saya perintahkan kepada jajaran saya, tidak boleh menyerah, tolong sekuat-kuatnya, lakukan apa saja yang maksimum dapat kita lakukan untuk Mas Wid yang sedang kesulitan bernafas. saya juga menghubungi Pa Purnomo dan Pangdam Udayana untuk melakukan upaya evakuasi.

Menurut Menteri, situasi lapangan yang terjal menghambat proses evakuasi karena itu, proses evakuasi dilakukan melalui jalur darat, tidak menggunakan jalur udara (helikopter)." Pada saat proses evakuasi dari pos 3 ke Pos 2 diperkirakan mungkin pada saat itu Beliau sudah meninggalkan kita".

"Sekitar pukul 15.30 sore hari saya dapat berita jenazah sudah tiba di Pos 1, dan dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, dan dokterlah yang mengatakan denyut nadi Pa wid sudah tidak ada".tukas Menteri.

Almarhum Widjajono Partowidagdo lahir di Magelang, 16 September 1951, memiliki satu orang istri dan satu orang puteri, malam ini Almarhum disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan Minggu (21/4/201) pagi pukul 09.00 WIB. menurut pihak keluarga, prosesi pemakaman besok dimulai pukul 08.30 WIB, jenazah guru besar ITB tersebut akan disalatkan lalu dimakamkan di pemakaman keluarga San Diego Hills, Karawang. (SF)

Share This!