Warga Batanguru Berlimpah Energi karena PLTMH

Wednesday, 8 September 2010 - Dibaca 4061 kali

Krisis energi merupakan salah satu tantangan yang tengah dihadapi oleh ratusan juta penduduk bumi saat ini. Bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia yang sebagian besar bermukim di daerah-daerah yang terisolasi secara geografis, tantangan terbesar yang dihadapi terkait ketersediaan energi adalah minimnya jangkauan layanan listrik, salah satunya Desa Batanguru di Jalan Poros Polewali-Mamasa, Sulawesi Barat.

Desa Batanguru yang tadinya merupakan desa yang gelap di malam hari kini berlimpah energi berkat kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang telah mulai beroperasi pada tahun 1993.

Awalnya, mantan kepala desa menggunakan dana pribadi untuk membangun turbin berdaya 3 kW di bengkel sederhana milinya. Setelah bekerja sama dengan Yayasan Turbin Desa (Helmut Sower), turbin diganti dengan kapasitas 8 kW untuk menerangi 50 KK. Dua tahun berikutnya, dengan menggunakan dana swadaya masyarakat, ditambahkan 2 buah turbin masing-masing berdaya 7 kW yang digunakan bersama warga Batanguru dan Minangga.

Pada tahun 2006, dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan PLTMH, dibangunlah PLTMH berkapasitas 30 kW, yang dikelola bersama oleh masyarakat. Mulai 2007, listrik pun mengalir siang-malam tanpa henti. Warga bisa mengembangkan usaha bengkel las, took kelontong, warung makan hingga penggilingan padi bertenaga listrik.

Bukan hanya itu, mereka juga mempelajari teknologi tersebut dan berhasil membuat dan memasarkan sendiri pembangkit listrik mikro hidro ke berbagai desa lain yang belum mendapatkan layanan listrik. Upaya ini mengantarkan mereka menjadi Desa Mandiri Energi pada tahun 2008.

Walaupun Desa Batanguru telah dinobatkan sebagai Desa Mandiri Energi pada tingkat nasional, namun masih banyak daerah di Provinsi Sulawesi Barat dan daerah lain di Kawasan Timur Indonesia yang belum mengetahui mengenai inisiatif ini. Oleh karena itu, pada tanggal 5 April 2010, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bekerja sama dengan Yayasan BaKTI meluncurkan film dokumenter berjudul "Cahaya Air Batanguru"

Film "Cahaya Air Batanguru" menceritakan tentang pemanfaatan mikrohidro sebagai sumber listrik di desa yang belum terjangkau layanan listrik PLN telah dibuat sebagai media untuk memberi pemahaman umum dan menginspirasi masyarakat di daerah lain dalam menjawab tantangan minimnya layanan listrik. (KO/dari berbagai sumber)

Share This!