2.412 Rumah Tangga di Kabupaten Banyuasin Nikmati Listrik Gratis Program BPBL

Friday, 9 December 2022 - Dibaca 298 kali

2.412 kepala rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan listrik gratis dari Pemerintah. Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) ini merupakan sinergi antara Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Hal tersebut disampaikan Direktur Teknik dan Lingkungan Dwinugroho menyampaikan hal tersebut dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun Anggaran 2022 di Desa Pangkalan Benteng, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Jumat (9/12/2022).

"Kabupaten Banyuasin mendapatkan 1.131 sambungan rumah tangga yang tersebar di 10 kecamatan. Kini telah tersambung sebanyak 2.412 rumah tangga di Provinsi Sumatera Selatan jadi sudah 100%," ujar Nugroho.

Nugroho mengatakan saat ini masih terdapat masyarakat tidak mampu yang sudah terdapat jaringan listrik PLN di depan rumah, namun belum bisa mendapatkan akses listrik secara langsung sebagai pelanggan PLN.

"Hal ini dikarenakan ketidakmampuan membayar biaya pasang baru listrik, sehingga harus menyalur atau berbagi sambungan listrik dengan tetangga," ungkap Nugroho.

Ia menyampaikan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat untuk memperoleh akses listrik adalah melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang hari ini akan dilakukan peresmian dan penyalaan pertama untuk Provinsi Sumatera Selatan tepatnya di Kabupaten Banyuasin.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar mengatakan, DPR bersama pemerintah hadir untuk masyarakat yang belum terlistriki melalui program BPBL. "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi program BPBL ini," ujar Yulian.

Bupati Banyuasin Askolani Jasi mengatakan program BPBL ini merupakan program Presiden melalui Kementerian ESDM yang dilaksanakan oleh PLN dan diharapkan dengan program BPBL mampu untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat dengan akses listrik milik sendiri.

Ia mengatakan meskipun sudah 100 persen terlistriki namun masih terdapat desa yang belum tersambung listrik. "Masih terdapat tiga desa yang kondisinya sangat jauh dan dilindungi hutan lindung. Saya berharap agar semua terselesaikan," tegas Askolani.

EVP Penjualan Layanan dan Retail PT PLN (Persero) Saleh Siswanto menyampaikan bahwa Program BPBL merupakan upaya pemerintah untuk membantu pasang baru listrik gratis bagi rumah tangga belum berlistrik. Program ini juga salah satu dari sekian upaya pemerataan akses listrik ke seluruh nusantara untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan memberikan bantuan pasang baru listrik 450 VA bagi Rumah Tangga (RT) miskin belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Program BPBL ini merupakan bukti nyata dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100% dimana saat ini rasio elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga di Indonesia hingga semester I 2022 telah mencapai angka 99,56%," Saleh mengatakan.

Setelah acara peresmian, acara dilanjutkan dengan penyalaan simbolis pada dua rumah warga di Desa Pangkalan Benteng. Rumah pertama milik Rachman (36 tahun), seorang kuli bangunan yang merupakan penerima manfaat Program BPBL.

"Saya sangat senang mendapatkan listrik gratis. Sebelumnya, listrik saya menyalur dari rumah tetangga," tuturnya.

Selain Ramli, program BPBL juga diberikan kepada Abdul Salam (33 tahun) yang selama ini menyalur dari rumah orang tuanya.

Abdul merupakan seorang kuli bangunan yang memiliki dua anak. Ketika ditanya apa yang ia rasakan setelah mendapatkan instalasi listrik baru dari Pemerintah ia menjawab, "Saya sangat berterima kasih dibantu pemerintah, dengan adanya lampu rumah jadi terang dan saya tidak perlu menyalur lagi dari rumah mertua," ujar Abdul.

Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berdaya 450 VA, 3 titik lampu, 1 kotak kontak, pemeriksanaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN dan token listrik perdana. (AT)