Akhir 2018, Kapasitas Listrik Bertambah 5.000 MW

Thursday, 19 April 2018 - Dibaca 2085 kali

Program 35.000 MW menjadi salah satu topik kelistrikan yang kerap menarik perhatian, terutama di kalangan wartawan. Pertanyaan terkait progres program ini kembali mengemuka di sela-sela kunjungan kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ke PT PLN (Persero) Area Pengatur Beban (APB) Jawa Tengah-DIY, Rabu (18/04/2018), di Ungaran. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Jonan didampingi Dirjen Ketenagalistrikan Andy N Sommeng dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosyidin.

Menteri Jonan memperkirakan sampai akhir tahun ini ada tambahan kapasitas pembangkit listrik dari Program 35.000 MW sebesar 4.000-5.000 MW. Ia menyampaikan rata-rata penambahan kapasitas listrik dari program tersebut sebesar 5.000-6.000 MW per tahun. "Kalau sampai 2019 mungkin 10.000 hingga 12.000 MW sudah jalan. Ini terus, akan bertambah 5.000-6.000 MW per tahunnya sampai 2024-2025," kata Jonan.

Amir Rosyidin menambahkan hingga saat ini pembangkit yang telah beroperasi sebesar 1.300 MW, sedangkan yang sudah menandatangani kontrak sebesar 32.000 MW. "Jadi, tinggal 3.000 MW lagi. Ini kebanyakan yang sifatnya gas, jadi diakhirkan," ujarnya. Amir melanjutkan, dari 32.000 MW pembangkit yang sudah menandatangani kontrak, 18.000 MW sedang konstruksi dan sisanya sedang financial closing.

Kunjungan kerja ini untuk memantau keandalan pasokan listrik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sistem kelistrikan Jawa Tengah-DIY memiliki 17 pembangkit listrik berkapasitas total 6.295 MW. Pasokan listriknya masih aman bahkan berlebih sehingga ditransfer ke Jawa Barat. Sistem ini terdiri dari tiga subsistem, yakni Subsistem Ungaran & Kesugihan, Subsistem Tanjung Jati, dan Subsistem Pedan. Dari 12 area, beban puncak tertinggi ada di Surakarta. (AMH)