Dirjen Gatrik Paparkan Outlook Bisnis Ketenagalistrikan Jelang Revolusi Industri 4.0

Thursday, 14 February 2019 - Dibaca 1661 kali

Dirjen Ketenagalistrikan Andy N Sommeng menjadi pembicara pada FGD Gatrik UI yang diselenggarakan di Dekanat Fakultas Teknik UI Depok, Kamis (14/2/2019). Dalam FGD yang mengangkat tema: Outlook Bisnis Ketenagalistrikan dan Energi - Menjelang Tipping Point Revolusi Industri 4.0 tersebut Andy menyampaikan pemaparan mengenai Trend Ke Depan Pengembangan Sektor Ketenagalistrikan di Indonesia diantaranya sistem kelistrikan ke depan dan aksi yang dapat dilakukan menuju grid edge.

Dalam paparannya Andy menjelaskan bahwa kebijakan ketenagalistrikan yang terus dilakukan pemerintah antara lain: meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik, fokus pada aksesibilitas dengan pengembangan jaringan transmisi/distribusi tenaga listrik, menjaga keterjangkauan tarif listrik, serta mengintensifkan Program Listrik Perdesaan dengan PLTS portable. Terkait peningkatan kapasitas terpasang pebangkit listrik, upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan PLTU Mulut Tambang di luar pulau Jawa, mengembangkan PLTG atau PLTGU di pulau Jawa dan beberapa pulau terpencil, menggunakan LNG untuk PLTG skala kecil di luar Jawa dan pulau-pulau terpencil, mengganti PLTU skala kecil dengan PLTG di luar Jawa, serta mengembangkan PLT Sampah dan PLT Biomassa.

Andy juga memaparkan mengenai tantangan pengembangan pembangkit EBT dimana PT PLN (Persero) adalah satu-satunya "Off-Taker" bisnis tenaga listrik. Selain itu tidak semua pembangkit energi terbarukan dapat diterima oleh sistem kelistrikan, khususnya pembangkit energi terbarukan "Intermittent" atau Variable Renewable Energy (VRE).

Menurut Andy, untuk mengatasi beberapa persoalan sistem kelistrikan, pemerintah melakukan beberapa langkah aksi diantaranya: mendesain ulang paradigma pengaturan (redesign regulatory paradigm), memastikan penyebaran infrastruktur secara tepat waktu (deploy enabling infrastructure), mendefinisikan kembali pengalaman pelanggan (redefine customer experience), terakhir mengembangkan model bisnis (embrace business models). Sebagai bagian dari menurunkan biaya pembangkit listrik, pemerintah mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis mulut tambang (mine-mouth), khususnya di wilayah yang memiliki potensi berlimpah, seperti di Sumatera dan Kalimantan serta pembangkit listrik gas-wellhead.

Terkait pengembangan energi terbarukan, secara bertahap akan ditingkatkan dengan mempertimbangkan kesiapan sistem kelistrikan, khususnya pembangkit listrik Intermittent atau VRE untuk mencapai 23% pangsa energi terbarukan pada tahun 2025.

Selain Andy N Sommeng, hadir pula narasumber lain, Dirjen Ketenagalistrikan periode 2012-2017 Jarman, anggota Dewan Energi Nasional Rinaldi Dalimi, serta perwakilan PT PLN (Persero). Dalam kesempatan tersebut Andy juga melakukan soft opening Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Gatrik UI sekaligus menyerahkan sertifikat asesor ketenagalistrikan LSK Gatrik UI. (PSJ)