Ditjen Gatrik Berpartisipasi dalam Special Senior Officials’ Meeting on Energy (SOME) 2022

Wednesday, 2 February 2022 - Dibaca 523 kali

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menghadiri rangkaian pertemuan Special Senior Officials' Meeting on Energy (SOME) yang dilaksanakan secara daring pada Rabu-Kamis, 26-27 Januari 2022. Dalam kesempatan tersebut, Indonesia merespon permintaan klarifikasi Filipina terkait kebijakan pelarangan ekspor batu bara yang berlaku pada 1-31 Januari 2022.


"Kebijakan tersebut bersifat sementara guna menjamin ketersediaan pasokan untuk pembangkit listrik dalam negeri dan mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem di musim penghujan. Larangan ekspor pada pekan awal berlaku kepada seluruh produsen dan transportasi/pengangkut batubara," Jisman menjelaskan.


Ia menambahkan Pemerintah Indonesia lantas melonggarkan pelarangan ekspor setelah mempertimbangkan pasokan stockpile batubara di pembangkit listrik yang semakin tinggi dan diperkirakan akan cukup untuk periode waktu yang tertentu. Pemerintah memberi izin kepada beberapa produsen dan pengangkut batubara yang telah memenuhi DMO (Domestic Market Obligation) periode tahun 2021.


"Tercatat, hingga pekan ketiga Januari 2022, terdapat 139 perusahaan telah mendapatkan izin untuk melanjutkan kontrak ekspornya karena telah memenuhi komitmen DMO pada tahun 2021," ujarnya.


Pertemuan Special SOME 2022 dibuka dan dipimpin oleh Pengiran Jamra Weira bin Pengiran Haji Petra, Senior Official on Energy (SOE) Leader Brunei Darussalam didampingi oleh Victor Jona SOE Leader Kamboja sebagai Vice Chairman. Special SOME merupakan pertemuan tahunan para pejabat tinggi energi ASEAN dengan mitra wicara dan organisasi international yang relevan. Tuan rumah Special SOME tahun ini adalah Brunei Darussalam.


Dari 10 kegiatan prioritas keketuaan Brunei Darussalam tahun 2021, 7 kegiatan telah terselenggara, 2 kegiatan masih berlangsung, dan 1 kegiatan akan menjadi prioritas periode selanjutnya oleh Kamboja. Kegiatan itu akan dilaksanakan oleh Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA)/ASEAN Power Grid Consultative Committee (APGCCC). Kamboja selaku ketua kerjasama energi ASEAN menyampaikan 5 prioritas tahunan termasuk 3 yang sedang dan belum terselenggara pada periode sebelumnya.


Special SOME 2022 juga membahas rencana kerjasama ASEAN menuju Karbon Netral dan upaya dekarbonisasi menyusuli inisiatif dari forum ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF). Pertemuan tingkat menteri antar forum AMEM dan AMAF direncanakan akan berlangsung di sela pertemuan tingkat menteri ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Minister/AEM Council) pada bulan September 2022.


Dalam agenda ASEAN Centre for Energy (ACE) Governing Council, ACE menyampaikan beberapa capaian sebagai berikut:

- bidang ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2016-2025 berupa nilai keseluruhan 3.45 dari 5,

- bidang Modelling, Policy Planning berupa publikasi jurnal internasional (1 approved) dan policy brief (7 report),

- bidang Renewable Energy, Efficiency and Concervation berupa jurnal internasional (1 approved) dan policy brief (1 report),

- bidang Power, Fossil Fuel, and Storage berupa policy brief (5 report) dan 1 buku.

(AMH)