Ditjen Gatrik Diskusikan Akselerasi PLTS dan Balmorel Energy Model

Friday, 23 September 2022 - Dibaca 384 kali

Pemerintah memberikan perhatian khusus pada pembangunan energi baru terbarukan (EBT) salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di dalam negeri. Diskusi dan sharing mengenai pengembangan PLTS dalam peningkatan bauran EBT dianggap penting untuk mengakselerasi penerapan EBT di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Ida Nuryatin Funahari dalam acara Ngopi @perpus.gatrik Sharing Session Optimalisasi PLTS di NTT dan Pengenalan Balmorel Energy Model untuk Keandalan Energi" yang diselenggarakan secara daring oleh Perpustakaan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada Jumat, (23/09/2022).

"Sharing mengenai PLTS diharapkan dapat menjadi bahan diskusi bersama bagaimana akselerasi PLTS pada sistem kelistrikan di Indonesia," ungkap Ida.

Lebih lanjut Ida menjelaskan dalam Grand Strategi Energi Nasional, PLTS menjadi program prioritas Kementerian ESDM sebagai strategi menggenjot bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025.

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Madya Junifer Saut Pangidoan Simanjuntak yang sharing mengenai pengalaman kunjungan ke PLTS di NTT. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka proyek "Utilisation of Solar PV to Support the Green Economic Recovery in ASEAN Post Covid-19", yang didukung oleh ASEAN-China Cooperation Fund (ACCF).

Junifer menyampaikan pengalamannya terkait Kunjungan ke Papagarang Clean Drinking Water Project dan pengembangan PLTS di tiga pulau, yakni Papagarang, Messah, dan Seraya Besar.

"Daya pasok PLTS terbesar di Palue, NTT sebesar 760 kWp dan disusul dengan Messah sebesar 530kWp. Dan dari milestone terdapat beberapa PLTS yang sudah konstruksi dan beroperasi dimuali dari Juli 2012" ujar Junifer.

Sharing Balmorel Model Learning Programme

Selain sharing dan diskusi mengenai PLTS, dalam acara ini juga dilakukan sharing dari pegawai yang telah melakukan training mengenai Balmorel Model di Denmark. Kegiatan training diselenggarakan oleh Danida Fellowship Centre pada tanggal 8 Agustus 2022 hingga 2 September 2022. Hadir sebagai narasumber Analis Kebijakan Ahli Pertama Rara Anjelia dan tim peserta diklat yang menjelaskan mengenai Energy System Modelling and Planning.

"Disana kami dijelaskan mengenai pentingnya energy sistem analisis, ini sangat diperlukan agar dapat memahami dampak teknologi energi pada combine system dimana saat ini semakin maju, " jelas Rara.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Perencana Ahli Pertama Febri Fadhil Wirya Kusuma yang menjelaskan mengenai Balmorel Model serta bagaimana cara kerja dari model tersebut.

"Balmorel merupakan partial equelibrium model yang pada dasarnya digunakan untuk mendapatkan least-cost dispatch dan capacity expansion solution pada sistem tenaga listrik. Karakteristik balmorel ini open source, jadi bisa diubah-ubah oleh masing-masing pengguna sesuai skenario pengguna," ujar Febri.

Ida menjelaskan bahwa perencanaan ketenagalistrikan merupakan aspek penting dalam penyediaan tenaga listrik. Saat ini Kementerian ESDM tengah membahas pemutakhiran Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). Balmorel Model diharapkan menjadi salah satu teknik yang dapat menjadi alternatif dalam perencanaan ketenagalistrikan.

"Paparan mengenai Balmorel Model dari para narasumber diharapkan dapat memantik diskusi kita pada siang hari ini terkait perencanaan ketenagalistrikan," tutup Ida. (U)