Ditjen Gatrik Pantau Kesiapan Sistem Kelistrikan Jawa-Bali

Wednesday, 20 May 2020 - Dibaca 785 kali

Kondisi sistem kelistrikan Jawa-Bali pada periode beban puncak siang hari tanggal 19 Mei 2020 secara umum dalam kondisi normal. Rinciannya, daya mampu pasok sebesar 33.265 MW, beban puncak sebesar 21.219 MW, dan cadangan sistem sebesar 12.046 MW. Hal tersebut dilaporkan PT PLN (Persero) kepada Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Munir Ahmad, Rabu (20/5/2020), melalui video conference sebagai bagian dari agenda Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Idul Fitri 1441 H.

"Ini menindaklanjuti kegiatan kita yang setiap tahun kita lakukan, yaitu monitoring kesiapan sistem kelistrikan menghadapi Idul Fitri. Ini kondisi sedang Covid, jadi biasanya kita bertemu di posko BPH Migas, namun kondisi tidak memungkinkan," ujar Munir.

Munir memantau sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) untuk memastikan kesiapan pasokan listrik di wilayah tersebut jelang Idul Fitri. Video conference ini diikuti oleh pimpinan unit kerja PLN di wilayah Jamali, termasuk Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali, Unit Induk Distribusi (UID) Banten, UID Disjaya (Jakarta Raya), UID Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, UID Jawa Timur, dan UID Bali.

Pada saat Idul Fitri tanggal 24 Mei 2020, perkiraan beban puncak di Sistem Jawa-Bali 16.612 MW dan daya mampu pasok 30.228 MW. Dengan demikian, cadangan operasinya 13.616 MW. Artinya, perkiraan kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Jawa-Bali khususnya saat Idul Fitri 1441 H pada umumnya adalah berada pada kondisi aman, dengan reserve margin sebesar 82%.

Beban puncak saat Idul Fitri pada umumnya memang lebih rendah dibanding saat hari kerja normal. Terlebih sektor bisnis juga terkena dampak Covid-19. "Beban normal sebelum Covid-19 sekitar 26.500 MW, dan perkiraan beban puncak Lebaran 16.612 MW. Jadi kalau dihitung persentase ada penurunan sekitar 37%," ujar Senior Manager Operasi Sistem P2B PLN Munawar Furqan.

PLN melakukan strategi dalam upaya pengamanan pasokan listrik saat Idul Fitri. PLN telah menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan pasokan listrik dan menyiagakan personil siaga pengamanan pasokan listrik 24 jam di masing- masing unit operasional. PLN juga menjaga kontinuitas pasokan listrik di lokasi-lokasi prioritas antara lain tempat ibadah utama, bandara, pelabuhan, stasiun, jalan nasional, dan fasilitas untuk Tanggap Darurat Covid-19.

"Kami memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi, dan distribusi," ujar Executive Vice President Operasional PLN Regional Jawa Bagian Barat (JBB) Bima Putrajaya. PLN juga tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada H-7 hingga H+7 Lebaran kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan.

Ditjen Ketenagalistrikan ikut memonitor kondisi pasokan tenaga listrik nasional pada Posko Idul Fitri dengan melakukan koordinasi dengan PLN. Inspektur Ketenagalistrikan juga disiagakan untuk turun ke lapangan apabila ada kejadian khusus.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PLN yang melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan, juga jangan lupakan untuk tetap memenuhi unsur-unsur keselamatan dan protokol kesehatan Covid-19 bagi teman-teman kita yang bertugas di lapangan," pungkas Munir. (AMH)