Dorong Energi Masa Depan, 21 Unit Green Hydrogen Plant Diresmikan

Monday, 20 November 2023 - Dibaca 133 kali

Menghadapi tantangan transisi energi sebagai agenda nasional mengurangi emisi hingga nol karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) berkolaborasi menghadirkan Green Hydrogen Plant atau kilang hydrogen hijau. Energi hydrogen disebut sebagai energi masa depan yang ramah lingkungan.

"Hydrogen ini future fuel, bahan bakar masa depan, ini bagian penting dari kita untuk mencapai transisi energi," ujar Direktur Jenderal EBTKE Yudo Dwinanda Priaadi dalam sambutannya mewakili Menteri ESDM pada Peresmian 21 Unit Green Hydrogen Plant PLN yang bertema "Membangun Supply Chain Green Hydrogen Pertama di Indonesia" di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok, Jakarta. (20/11/2023).

Yudo berharap pembangunan 21 unit Green Hydrogen Plant PLN ini dapat menjadi awal yang bagus untuk program-program selanjutnya dalam mendukung Net Zero Emission.

"Sekarang kita harus mulai, karena ke depan potensi hydrogen sangat-sangat besar, baik untuk kita pakai sendiri, maupun tadi dikatakan juga ada potensi ekspor," sambung Yudo.

Pada saat sama Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa pembangunan 21 unit Green Hydrogen Plant ini adalah inisiatif dan wujud dukungan PLN terhadap percepatan dan pencapaian Net Zero Emission sebagaimana arahan Menteri ESDM.

"Kementerian ESDM menjalankan arahan dari Bapak Presiden, dengan PLN, dengan Pemprov, dengan Pemkot, dengan BRIN, semuanya dengan indsutri, kompak, itu adalah pengejawantahan dari sila ke-3," ujar Darmawan.

Pembangunan Green Hydrogen Plant melibatkan 21 unit di lingkungan PT PLN yaitu 12 unit di PT PLN Indonesia Power, 8 unit di PT PLN Nusantara Power, dan 1 unit di Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B. yang menjadikannya Green Hydrogen Plant terbanyak di Indonesia yang kemudian excess produksinya akan digunakan di HRS (Hydrogen Refueling Station) pertama dan PLTGU Cofiring Hydrogen pertama di Indonesia.

Total kemampuan produksi Hydrogen 199 ton/tahun dengan excess produksi sebesar 124 ton/tahun. Power Supply Grees Hydrogen Plant menggunakan renewable energy dari Solar PV dengan Supply REC dari berbagai pembangkit listrik renewable di grid. Green Hydrogen Plant Eksisting mendukung komitmen PLN untuk menurunkan emisi karbon hingga 3.72 Juta Kg CO2 / tahun. Dan penggunaan Excess Green Hydrogen 124 ton untuk Fuel Cell Electric Vehicle dapat melayani 424 unit mobil, sehingga dapat menghemat impor BBM sebesar 1.55 juta liter / tahun.

PLN merencanakan pembangunan HRS pertama di Indonesia yaitu di Senayan, dimana diharapkan HRS ini menjadi inisiasi pertama untuk meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke mobil hydrogen yang ramah lingkungan.

Green hydrogen merupakan sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu di udara atau menambahkan emisi karbon gas rumah kaca, produksi hidrogen hijau bersumber dari energi baru terbarukan, seperti matahari, angin, dan air. (RO)