Frontliner Pelayanan Publik Bawa Nama Baik Instansi

Friday, 12 August 2022 - Dibaca 381 kali

Tugas dari frontliner tidak hanya memberikan informasi dan pelayanan pada tamu, namun juga membawa nama baik dari instansi. Untuk itu, seorang frontliner harus berpenampilan dan bersikap baik karena citra instansi dipertaruhkan. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam acara Sharing Session Pembekalan Frontliner Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jumat (12/08/2022).

Menurut Ida, sharing session ini dimaksudkan agar para petugas pelayanan publik yang langsung berhadapan dengan masyarakat atau pemangku kepentingan mendapatkan kiat-kiat untuk menjalani tugas dengan rasa keikhlasan, dan bagaimana bersikap dalam melayani tamu. Melalui sharing session ini juga, diharapkan para frontliner pelayanan publik dapat menjadi pribadi-pribadi profesional.

"Jika para frontliner bekerja optimal, hal ini tentu akan meningkatkan kinerja organisasi sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan," ujar Ida.

Melalui sharing dari Age Perubahan, Ida berharap para frontliner mendapatkan sharing pengalaman dari kunjungan benchmarking pelaksanaan pelayanan publik dan reformasi birokrasi ke Pusat Pembangunan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu pada bulan Oktober 2021 lalu. Melalui benchmarking ke PPSDM Migas Cepu, diharapkan dapat diaplikasikan pada pelayanan publik Ditjen Ketenagalistrikan.

"Dulu teman-teman sudah pernah ke Cepu , disana sudah bagus, kita belajar dari mereka, dan mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi tamu-tamu kita," kata Ida.

Pranata Humas Madya Pandu Satria Jati selaku narasumber pertama kegiatan ini membagikan materi tentang Kemampuan Dasar Frontliner dan Sharing Session Studi Banding Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM pada PPSDM Migas.

"Kita harus memiliki sikap positif walaupun kita memiliki masalah di luar kerjaan tapi ketika sudah di posisi sebagai frontliner kita harus melayani dengan sepenuh hati", ujar Pandu.

Mengenalkan Core Values ASN

Kesempatan ini juga digunakan Agen Perubahan Ditjen Ketenagalistrikan untuk menyosialisasikan Core Values ASN. Salah satu core values ASN yang terkenal dengan akronim Ber-AKHLAK adalah Berorientasi Pelayanan. Panduan perilaku dari nilai ini adalah memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti. Pada sharing session ini juga diberikan sosialisasi panduan perilaku dari nilai-nilai yang diharapkan dapat diinternalisasi untuk seluruh pegawai yang dimulai dengan frontliner pelayanan publik.

Narasumber kedua, Analis SDM Aparatur Ahli Muda Malika Alia Rahayu menyampaikan materi tentang Internalisasi Core Values Ber-AKHLAK pada Frontliner.

"Dengan mengamalkan Core Values ASN ini, maka akan memberikan nilai positif kepada diri pegawai, dan pengamalan Core Values ASN akan meningkatkan akseptabilitas pegawai dimanapun berkarir di masa yang akan datang" ujar Malika.

Kegiatan ini merupakan rangkaian Forum Literasi Ketenagalistrikan Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan bersama Agen Perubahan yang bertujuan memberikan pembekalan bagi pegawai, khususnya di frontliner dan petugas pelayanan publik yang setiap harinya bertatap muka dengan para penerima layanan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan.

Pembekalan Frontliner ini juga dimeriahkan dengan pembagian kuis, selain itu penanya terbaik mendapatkan souvenir dari Perpustakaan Ditjen Ketenagalistrikan. (AT)