Kejar Rasio Elektrifikasi, Menteri ESDM Resmikan Proyek Kelistrikan di NTT

Friday, 12 April 2019 - Dibaca 1740 kali

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan proyek kelistrikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/4/2019), di komplek PLTMG MPP Flores 20 MW. Proyek kelistrikan yang diresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTMG MPP) Flores 20 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Labuan Bajo-Ruteng dan Gardu Induk (GI) Labuan Bajo, SUTT 70 kV Ruteng-Ulumbu, GI Ruteng, dan GI Ulumbu.

"Keberadaan PLTMG ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan listrik di NTT, khususnya Pulau Flores. Ini akan mampu memasok ke 23.148 pelanggan rumah tangga 900 VA," kata Jonan. Ia menjelaskan beroperasinya PLTMG ini akan menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewa sebesar 8 MW dan mampu menghemat pemakaian BBM.

Dengan terciptanya Trans-Flores (SUTT 70 kV Labuan Bajo-Ruteng-Ulumbu), di samping mampu memperluas jangkauan listrik kepada masyarakat sehingga rasio elektrifikasi meningkat, diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik yang pada akhirnya menurunkan subsidi listrik. Rasio elektrifikasi di NTT sebesar 71% yang masih di bawah rata-rata nasional. Pemerintah menargetkan angka ini bertambah menjadi 90% di tahun 2019.

Menteri Jonan juga melakukan pencanangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal di 11 lokasi, dan Program Bantuan Sambungan Listrik Gratis kepada 11.000 rumah tangga miskin dan tidak mampu di Provinsi NTT. Manfaat dari proyek kelistrikan yang diresmikan dan dicanangkan ini antara lain adalah meningkatnya kapasitas sistem kelistrikan di NTT, sehingga andal dan mampu memasok listrik lebih banyak kepada masyarakat dan membuka peluang investasi.

Pemberian bantuan kepada masyarakat tidak mampu ini merupakan wujud energi berkeadilan. "Ini sesuai Nawacita untuk memberikan keadilan sosial, dalam bentuk penyediaan listrik yang sering kita usung sebagai energi berkeadilan. Artinya, energi harus dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia, termasuk yang kita pandang belum mampu," Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana dalam kesempatan yang sama.

Dibangunnya PLTS komunal sebesar 2,9 MWp menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan bauran energi terbarukan, sekaligus pemenuhan komitmen pemerintah pada penurunan emisi gas rumah kaca (perubahan iklim).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur NTT Josep Nae Soi, Dirjen EBTKE F.X. Sutijastoto, Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Saleh Abdurrahman, dan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Djoko R. Abumanan. (AMH)