Kementerian ESDM dan PLN Siap Amankan Pasokan Listrik Jelang Nataru

Friday, 24 December 2021 - Dibaca 501 kali

Dalam rangka mengamankan pasokan listrik jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) telah menyiagakan petugas di seluruh wilayah Indonesia. Pengamanan pasokan listrik menjadi hal yang vital khususnya karena pembatasan kegiatan yang membuat masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga. Secara nasional, terdapat kenaikan konsumsi listrik sebesar 4,5 persen.

Menteri ESDM Arifin Tasrif memerintahkan PLN untuk menyiapkan keandalan sistem ketenagalistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan sehingga meminimalisir terjadinya pemadaman (black out). Hal tersebut disampaikan Arifin saat kunjungan Kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Jumat (24/12/2021).

"Nataru kali ini masrarakat tidak boleh liburan, akibatnya pemakaian listrik jadi banyak diperkirakan kenaikan 4,5% di Jamali," jelas Arifin.

Arifin berpesan agar PLN rajin memeriksa keandalan sistem, baik itu prediktif, preventif, maupun maintenance. PLN sendiri diapresiasi telah mengamankan bahan baku untuk energi primer serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7 periode Nataru ini.

Dalam kesempatan yang sama, Arifin menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakay untuk mendapatkan energi yang terjangkau. Arifin menjelaskan masyarakat Indonesia mempunyai keterbatasan daya beli, dan negara membutuhkan investasi masuk. Ia mengimbau PLN untuk mempermudah investasi di subsektor ketenagalistrikan ini.

"Kita tidak bisa mengandalkan belanja lokal, pertumbungan harus didiukung oleh investasi besar-besaran. Tarik investasi, mudahkan, jangan dipersulit," ujarnya.

Pemerintah sendiri disebut Arifin telah menyiapkan sederet strategi untuk penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Arifin menyebutkan, saat ini tengah disiapkan peta transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) untuk periode 2021-2060. Ia mengajak semua pihak mempunyai satu visi yaitu menyiapkan transisi yang baik.

Kementerian ESDM disebutnya telah menetapkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030 yang merupakan Green RUPTL dengan penambahan kapasitas EBT 20,9 GW dan dikembangkan secara merata di semua sistem kelistrikan dengan memperhatikan neraca daya sistem.

"Pemerintah telah menyiapkan Perpres tentang tariff EBT, dimana kita akan memasukan energi bersih terbarukan sebesar hampir 21 GW. Ini akan menarik investasi antara 5,5-6M dollar per tahun, itu belum termasuk super grid. Kita tidak bisa memanfaatkan lagi fosil ke depan," ungkap Arifin.

Dalam kesempatan yang sama Arifin mengungkapkan, Kementerian ESDM bersama dukungan dari PLN telah mengembangkan proyek konversi sepeda motor bekas menjadi kendaraan listrik. Ia mengatakan bahwa pemerintah melakukan percobaan konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik. Hal ini melihat potensi motor bekas di Indonesia mencapai 130 juta unit.

"Ada 130 juta motor yang beroperasi. Usianya macam-macam ada yang lebih 10 tahun, yang 10 tahun ini bisa diganti dengan motor listrik," katanya. (AT)