Kementerian ESDM Gandeng ISEI Jawa Barat Sosialiasikan Program Infrastruktur Kelistrikan

Wednesday, 10 August 2022 - Dibaca 442 kali

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menggandeng Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat (ISEI Jabar) dalam mensosialisasikan program-program strategis ketenagalistrikan kepada masyarakat di Jawa Barat. Sosialisasi dan penyerapan aspirasi tersebut dilaksanakan melalui Forum Diskusi Publik "Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan Bantuan Pasang Baru Listrik Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Hijau" di Bandung, Rabu (10/8/2022).

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur ketenagalistrikan secara merata di seluruh Indonesia. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut juga diselaraskan dengan pertumbuhan ekonomi hijau, dan dalam mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi antar pemangku kepentingan.

Lebih lanjut Ida menjelaskan bahwa Kementerian ESDM telah menetapkan energy transition road map sebagai strategi untuk mencapai target penurunan emisi sekitar 1,526 juta ton CO2 pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan internasional. Peta jalan ini akan menjadi bentuk komitmen bersama antara pemerintah dan para pemangku kepentingan mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 di sektor energi.

"Sejalan dengan Energy Transition Roadmap tersebut, pemerintah telah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk 10 tahun ke depan yang dikenal sebagai RUPTL PLN "HIJAU" (2021-2030), dengan memperbesar porsi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT)," jelas Ida.

Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PT PLN (Persero) Haryanto WS dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa PLN berkomitmen melaksanakan transisi energi yang dituangkan dalam RUPTL 2021-2030. Proposi penambahan pembangkit energi terbarukan dalam RUPTL tersebut ditargetkan akan mencapai 20,92 GW atau 51,6% dari total kapasitas pembangkit listrik.

"Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang diperkirakan akan mendominasi dan memegang peranan penting dalam proses transisi energi bersih di Indonesia mengingat potensinya yang besar," ucap Haryanto.

Selaras dengan Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih sebagai salah satu narasumber kegiatan tersebut mengatakan bahwa kebijakan untuk mencapai target rendah emisi merupakan upaya menuju ekonomi hijau.

"Ekonomi hijau sendiri adalah bagaimana kita menciptakan kebijakan-kebijakan low carbon growth, kemudian bagaimana kita memanfaatkan resources yang ada dengan sangat efisien, untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik lagi," ungkap Ai.

Melalui berbagai program seperti percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan peningkatan pembangkit berbasis EBT, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya mewujudkan ekonomi hijau tersebut.

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat M. Fani Cahyandito mengatakan bahwa konsep ekonomi hijau merupakan penopang visi pembangunan berkelanjutan, dimana keduanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memberikan dampak bagi pencapaian keadilan, baik keadilan bagi masyarakat maupun lingkungan dan sumber daya alam.

"Transformasi ekonomi hijau dalam berbagai sektor industri dan jasa termasuk pada subsektor ketenagalistrikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengakibatkan kerusakan lingkungan, bencana ekologis maupun kesenjangan sosial," ujar Fani.

Kegiatan Forum Diskusi Publik ini menghadirkan aspek pentahelix dimana beberapa pihak berdiskusi memberikan sumbang saran bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Selain perwakilan Kementerian ESDM, Dinas ESDM Jawa Barat dan PT PLN (Persero), hadir pula sebagai narasumber Tenaga Ahli Bidang Energi, Kantor Staf Presiden Ahmad Agus Setiawan, dan Environmental Economist & Co-Founder Think Policy Andhyta F. Utami.

Dalam kesempatan itu Andhyta mengajak generasi muda bisa turut mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dengan melakukan apa yang bisa dilakukan.

"Sebagai orang muda kita suka berpikir bahwa kita adalah orang yang diluar sistem, tapi tidak juga karena banyak orang muda yang masuk di dalam sistem, jadi kita harus punya mindset apa yang bisa kita lakukan dimanapun kita berada," ujar Andhyta.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari memberikan apresiasi kepada ISEI atas kerjasamanya dalam membuat forum diskusi ini.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat yang telah bekerjasama dengan kami menyelenggarakan kegiatan ini. Kami harap dapat memberikan pemahaman mengenai kebijakan subsektor ketenagalistrikan serta mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan terkait program BPBL untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau," tutup Ida. (U)