Kementerian ESDM Harapkan Peran Besar PNP dalam Transisi Energi

Tuesday, 4 October 2022 - Dibaca 529 kali

Pemerintah apresiasi upaya PLN Nusantara Power (PNP) yang berkomitmen menghadirkan energi bersih melalui pengelolaan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). PNP yang dulu bernama PT PJB telah terbukti berhasil mengelola berbagai pembangkit EBT. Dengan adanya holding dan subholding PLN, PNP akan mengelola pembangkit listrik dengan jumlah yang lebih banyak dan kapasitas yang lebih besar. Untuk itu komitmen untuk menjaga pengelolaan EBT harus terus dilakukan oleh PNP.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu pada acara The 7th PJB Connect Conference & Exhibition "Synergize The New Power for The Future", Selasa (4/10/2022).

Jisman mengatakan pada kesepakatan pada UN Climate Change Conference, COP 26, Glasgow 2021 bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjaga suhu tidak naik 1,5 0 Celsius, dan mempercepat mitigasi krisis iklim dengan meninjau komitmen penurunan emisi 2030 dalam nationally determined contribution (NDC) tiap negara. Untuk pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi CO2 diantaranya melalui pengembangan energi terbarukan, pelaksanaan efisiensi energi, dan konservasi energi, serta penerapan teknologi energi bersih.

"Kami mengapresiasi PLN Nusantara Power dalam pengelolaaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), upaya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata dan penggunaan Co-firing pada PLTU merupakan langkah-langkah strategis yang telah dilaksanakan dan perlu ditingkatkan lagi oleh PT PJB di masa yang akan datang," ujar Jisman.

Konsumsi Listrik Ditingkatkan

Jisman mengatakan pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi listrik sejalan dengan kesiapan pembangkitan tenaga listrik. Konsumsi listrik per kapita Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, sehingga program elektrifikasi perlu terus didorong. Terkait hal ini, pemerintah telah menetapkan program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Dalam percepatan KBLBB, Kementerian ESDM berperan dalam pengaturan infrastruktur pengisian listrik berupa Stasiun Pengisian Kendaran Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

''Sekiranya, upaya transformasi PT PJB juga dapat dilakukan dengan penggantian kendaraan operasional menjadi KBLBB dan berpartisipasi dalam menambah infrastruktur pengisian KBLBB di kantor-kantor PT PJB,'' kata Jisman.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwa provinsi Jawa Timur telah menjalankan pemberian insentif Pajak Kendaraan Bermotor Berbasis Listrik hingga 90% bagi pengguna kendaraan listrik.

"Oleh karena itu tadi saya menyampaikan bagaimana kalau forum ini bisa memberikan rekomendasi strategis kepada Menteri Keuangan untuk memberikan insentif dari tingkat pusat untuk kendaraan yang lebih besar misalnya insentif pajak, dan supaya kemungkinan orang beralih ke kendaraan berbasis listrik itu bisa lebih cepat lagi," ujar Khofifah.

Jisman berujar selama 7 tahun berturut-turut PJB Connect telah menyumbangkan kontribusi besar dalam perkembangan industri listrik di Indonesia melalui berbagai inovasi dan diskusi dalam seminar.

"Semoga kegiatan ini dapat menghubungkan dan membangun relasi antara PLN Nusantara Power dan sejumlah stakeholder sehingga memberikan manfaat besar bagi perkembangan ketenagalistrikan di masa depan," tutup Jisman. (AT).