KESDM Dorong Penyediaan Listrik untuk Industri Smelter

Friday, 17 July 2020 - Dibaca 929 kali

Guna mendukung industri dalam negeri, khususnya industri pengolahan mineral (smelter), Kementerian ESDM mendorong penyediaan listrik di smelter. Dalam peresmian virtual proyek ketenagalistrikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kamis (16/7/2020) lalu, dilaksanakan juga jual beli tenaga listrik antara PT PLN (Persero) dengan 6 perusahaan industri smelter, serta 7 Memorandum of Understanding (MoU) yang menyertainya.

"Pada hari ini kita juga akan menjadi saksi terlaksananya surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) antara PT PLN (Persero) dengan 6 perusahaan industri pengolahan mineral dan penandatanganan 7 MOU dengan total kebutuhan listrik mencapai 1.120 MW," ujar Arifin Tasrif.

Penandatanganan jual beli listrik ini, menurut Arifin merupakan bentuk kerja sama yang saling membutuhkan antara PLN dan industri smelter. "Penandatanganan jual beli ini juga menjadi bentuk dukungan PLN terhadap pertumbuhan industri di Indonesia, sekaligus meningkatkan konsumsi listrik perkapita Indonesia," Imbuhnya.

Adapun 6 perusahaan yang telah menandatangani SPJBTL dengan PLN adalah PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Provinsi Kalimantan Selatan (30 MVA); PT Parenggean Makmur Sejahtera di Provinsi Kalimantan Tengah (40 MVA); PT Ceria Nugraha Indotama di Provinsi Sulawesi Tenggara (412 MVA); PT Bintang Smelter Indonesia di Provinsi Sulawesi Tenggara (100 MVA); PT Huadi Nickel Alloy di Provinsi Sulawesi Selatan (190 MVA); dan PT Kapuas Prima Citra di Provinsi Kalimantan Tengah (2,5 MVA), jumlahnya mencapai 722 MW.

Selain itu PLN juga telah mengikat MOU dengan 7 Perusahaan smelter yaitu PT Aneka tambang, PT Ang And Fang Brother, PT Mahkota Konaweeha, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Kalbar Bumi Perkasa, PT Gulf Mangan Grup dan PT Kobar Lamandau Mineral, total kebutuhan listrik diperkirakan 395 MW.

Sebagai informasi, Kementerian ESDM mendorong dan memfasilitasi perusahaan smelter untuk mendapatkan dukungan pendanaan hingga diperolehnya komitmen penyediaan dana dari bank, seperti yang telah terjadi pada PT Ceria Nugraha Indotama.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung industri pengolahan mineral karena sistem kelistrikan Indonesia sudah surplus dan andal.

"PLN siap untuk mendukung industri pengolahan mineral karena sistem kelistrikan Indonesia saat ini dalam kondisi surplus dan andal. Semua sistem punya reserve margin yang mencukupi," kata Zulkifli.

Ke depan, Zulkifli berkomitmen bahwa PLN akan semakin andal dan siap mempertahankan dan mengembangkan ketersediaan listrik secara continue demi mendukung perekonomian Indonesia untuk industri, seperti industri smelter, nikel, alumunium, dan lain-lain. (PSJ)