No Emisi Yes Konversi, Bentuk Komitmen Pemerintah Menurunkan Emisi GRK

Monday, 12 June 2023 - Dibaca 457 kali

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkomitmen menurunkan 31,8% emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2030, mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kompensasi oleh Pemerintah, serta penghematan biaya bahan bakar bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi pada Forum Tematik Bakohumas yang mengusung tema: No Emisi, Yes Konversi, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (12/06/2023).

"Pemerintah berharap agar program Konversi Motor Listrik berjalan dengan baik, maka kami menyusun strategi guna meningkatkan keinginan masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan program ini," ujar Yudo.

Yudo menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, dimana Pemerintah memberikan insentif bagi masyarakat yang ingin melakukan konversi motor BBM ke listrik.

"Saat ini KESDM fokus untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan rencana aksi transisi untuk bergerak ke energi yang lebih bersih, Net Zero Emision tahun 2060," pungkas Yudo.

Pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan percepatan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia serta mendukung rencana aksi transisi energi menuju energi bersih. Untuk itu, pemerintah tengah menyusun berbagai strategi guna meningkatkan keinginan masyarakat mensukseskan program ini.

"Besar harapan kita semua agar tujuan dan manfaat program ini dapat tersampaikan dengan baik dan efektif kepada publik. Sehingga kolaborasi, dan sinergitas kita semua dalam membangun narasi-narasi yang kuat dan mengaungkannya bersama-sama melalui berbagai saluran komunikasi yang kita kelola menjadi penting agar esensi utama program ini dapat tersampaikan dengan baik kepada publik," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong yang turut hadir pada acara tersebut.

Usman menyampaikan dalam konteks ini, peran Humas Pemerintah sangat krusial dalam mendukung implementasi Program Kendaraan Bermotor Listrik agar proses peralihan pemakaian BBM menjadi listrik dapat sesuai target yang direncanakan. Humas Pemerintah dibutuhkan untuk mengedukasi publik guna menumbuhkan kesadaran dan pemahaman yang baik tentang urgensi dan manfaat program ini.

"Saya menghimbau kepada Bapak/Ibu sekalian untuk menyebarkan secara luas dan masif informasi terkait program ini. Diperlukan sinergitas seluruh unsur pemerintah, terutama Humas Kementerian/Lembaga agar proses diseminasi informasi melalui kanal informasi yang dimiliki oleh setiap instansi bekerja optimal," ujar Usman

Perlu Dukungan Berbagai Pihak

Untuk mengawal agar program konversi motor listrik ini berjalan dengan baik, dibutuhkan dukungan dan kolaborasi di antara berbagai pihak. Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga telah menyatakan dukungannya terhadap program konversi motor listrik ini.

"Peran Kementerian Perhubungan dalam Program Konversi Motor ini adalah melakukan pengujian kendaraan sebelum beroperasi," ujar Ketua Tim Kelompok Subtansi Sertifikasi Type Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan, Joko Kusnanto ditempat yang sama.

Kepala Seksi Standarisasi STNK Polri, Aldo Siahaan dikesempatan yang sama menyampaikan bahwa Polri mendukung pelaksanaan program konversi motor listrik, diantaranya melakukan penyesuaian STNK dan BPKB dan membuat beberapa ragulasi/peraturan baru terkait motor listrik/konversi.

"Pelaksanaan Cek Fisik kendaraan motor Sebelum dilaksanakan konversi juga perlu dilakukan (untuk memastikan kendaraan tersebut memiliki Nomor Rangka dan Nomor Mesin yang masih standar/tidak dipalsukan dan tidak terlibat kasus pidana/perdata atau status blokir) untuk menghindari komplain masyarakat terhadap penolakan permohonan registrasi tanpa dipungut biaya," ujar Aldo.

Konversi motor listrik adalah langkah penting dalam upaya kita untuk mengurangi emisi GRK dan menangani perubahan iklim global. Dengan menggantikan motor bahan bakar fosil konvensional dengan motor listrik yang ramah lingkungan, kita dapat mengurangi polusi udara, menghemat bahan bakar, dan bergerak menuju transportasi yang berkelanjutan. (RA)