Pembangunan Ketenagalistrikan Perlu Sinergi Dunia Pendidikan

Monday, 1 November 2021 - Dibaca 444 kali

Pemerintah terus mendorong berbagai usaha dalam mencapai tujuan pembangunan ketenagalistrikan nasional yaitu penyediaan listrik yang andal, aman, dan ramah lingkungan. Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan sinergi antar seluruh pihak, diantaranya sinergi dalam dunia pendidikan dalam membentuk tenaga kerja yang handal dan kompeten di bidang ketenagalistrikan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam acara Light-Up Summit "The Future Is Electric: Who Will Lead The Dance?" di Jakarta, Sabtu (30/01).

"Dalam meningkatkan kualitas SDM diperlukan adanya sinergi antara dunia pendidikan, dunia kerja, masyarakat umum, serta dunia profesi," ujar Tutuka.

Sejumlah inovasi teknologi yang diterapkan dalam bidang ketenagalistrikan menciptakan kebutuhan tenaga kerja yang handal dan kompeten dari hulu hingga hilir industri ketenagalistrikan. Kebutuhan tersebut disebut Tutuka dapat dipenuhi dengan link and match antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri ketenagalistrikan. Lebih lanjut Tutuka menjelaskan bahwa standar kompetensi tenaga kerja bidang ketenagalistrikan harus melalui uji kompetensi dan kemudian mendapat sertifiikat kompetensi agar mendapat pengakuan kompetensinya.

"Tujuannya adalah menunjang usaha ketenagalistrikan dalam mewujudkan ketersediaan tenaga yang andal aman serta ramah lingkungan, mewujudkan peningkatan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan, mewujudkan tertib penyelenggaraan sertifikasi kompetensi, dan mewujudkan peningkatan tenaga teknik ketenagalistrikan untuk menghadapi persaingan dengan tenaga kerja asing," ungkap Tutuka.

Lebih lanjut, Tutuka menjelaskan mengenai pentingnya link and match diterapkan dalam kurikulum. Disampaikannya, bahwa hal ini bermanfaat bagi semua pihak. Bagi pelaku usaha ketenagalistrikan ini bermanfaat agar ketersediaan lulusan perguruan tinggi yang siap bekerja di bidang ketenagalistrikan, meningkatkan mutu penerimaan calon pegawai siap pakai sesuai dengan kebutuhan jenjang, mengurangi biaya diklat dalam menyiapkan calon pegawai, mempercepat proses penerimaan calon pegawai. Dan manfaat bagi masyarakat adalah meningkatkan kompetensi pendidik (dosen) dan peserta dididk, juga lulusan perguruan tinggi yang kompeten, memiliki daya saing, berkualitas, dan professional.

"Harapannya kita bisa semakin meningkatkan sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang handal dan kompeten yang ada di sektor ketenagalistrikan yang semakin dinamis," tutup Tutuka.

Dalam kesempatan yang sama GM Unit Induk Pusat Pengatur Beban PT PLN (Persero) Edwin Nugraha Putra menjelaskan bahwa transisi energi menuju Zero Carbon 2060 memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

"Kemampuan bangsa dalam membangun industri Energi Baru Terbarukan (EBT) nantinya memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan juga investasi yang besar. Ditambah dengan target pengurangan impor BBM dan LNG sangat memerlukan dukungan masyarakat agar program electic vehicle (EV) dan kompor induksi berjalan sesuai target," ungkap Edwin.

Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Eko Agung Bramantyo yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa dalam pembangunan ketenagalistrikan di masa depan, EBT akan mengambil peran yang sangat besar. Hal ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh pemerintah yaitu porsi pembangkit EBT 23% pada tahun 2025 dan terus berlanjut hingga mencapai target Zero Carbon pada 2060.


Tentang Light-Up Summit

Light-Up Summit merupakan acara Energy Academy Indonesia (Ecadin) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional 2021. Ecadin dan Ditjen Gatrik membuat program untuk mendorong penguasaan pengetahuan dan teknologi di sector energy dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan melalui boothcamp yang akan diselenggarakan mulai Senin (1/11/2021).

Beasiswa Bootcamp dan Internship dengan tajuk Light Up Membangun Bangsa Berbasis Pengetahuan diselenggarakan berupa join research dimana 100 peserta terpilih dapat mengikuti bootcamp dan internship bersama kalangan profesional akademisi dan peneliti.

Founder Ecadin Desti Alkano menyampaikan bahwa acara ini merupakan upaya Ecadin dalam mendorong peningkatan literasi kapasitas dan kompetensi generasi muda di sektor ketenagalistrikan dalam menyongsong era baru yaitu era desentralisasi, dekarbonisasi, dan digitalisasi. Selain pengumuman 100 peserta boothcamp terpilih, juga diumumkan dua puluh karya terpilih Photo & Reels Sharing "Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik" untuk memeriahkan Hari Listrik Nasional 2021. (U)