Pemerintah Apresiasi Upaya Konversi Kompor Induksi

Wednesday, 20 July 2022 - Dibaca 1384 kali

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengapresiasi upaya PT PLN dalam melaksanakan pilot project kompor Induksi yang dilaksanakan di Kota Surakarta dan Bali. Program tersebut disebut sebagai wujud kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu saat Peninjauan Lokasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi, Surakarta (20/07/2022).

"Kita harus turut mendukung dan mensukseskan program pemerintah konversi kompor LPG ke kompor induksi. Karena dengan ini PLN turut ambil bagian dalam peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG," ujar Jisman.

Seperti diketahui, PT PLN (Persero) tengah melakukan uji coba konversi kompor LPG ke kompor induksi di Surakarta. Sebanyak 1.000 kompor LPG punya masyarakat diganti oleh PLN ke kompor induksi.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan konversi kompor ini dilakukan PLN untuk bisa menekan ketergantungan impor LPG yang tiap tahunnya terus bengkak. Program ibj menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah yang biasanya mengkonsumsi LPG bersubsidi. Melalui konversi ini PLN sekaligus membantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi di APBN.

"Konversi kompor ini sudah menjadi amanat Presiden RI Joko Widodo. Melalui langkah ini bisa menghemat APBN dan memperbaiki neraca keuangan negara," ujar Darmawan.

Darmawan mengatakan, uji coba konversi kompor yang dijalankan PLN di Solo ini menyasar 1.018 pelanggan, yang terdiri dari 542 pelanggan sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), 458 pelanggan Non DTKS dan 18 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Seluruh pelanggan yang tergabung dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ini telah mendapatkan bantuan berupa kompor induksi beserta alat masaknya dan mereka juga diedukasi oleh petugas kami terkait cara menggunakannya. Kami berharap masyarakat dapat menggunakan kompor induksi ini untuk memasak dengan lebih nyaman dan lebih cepat," ujar Darmawan.

Wartini, salah satu penerima manfaat di Kelurahan Gilingan menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan.

"Terima kasih kami sudah diberi bantuan kompor induksi. Tadi sudah nyoba cara menggunakannya, ternyata mudah. Itu masak telor tadi lebih cepat," ujar Wartini.

Dalam program ini PLN bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) terkait penyesuaian data KPM. Ada 41 kelurahan di Kota Solo yang telah menerima sosialisasi program konversi kompor LPG ke kompor induksi.

Hingga pertengahan bulan Juli 2022, Kota Solo telah berhasil memenuhi target untuk menyalurkan kompor induksi pada 1000 Keluarga Penerima Manfaat dengan golongan daya listrik 450 VA dan 900 VA. (AT)