Pemerintah Dukung Program KBLBB Dalam Tingkatkan Efisiensi dan Konservasi Energi

Thursday, 21 July 2022 - Dibaca 578 kali

Program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik, juga membawa kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan. Hal tersebut disampaikan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M.P. Dwinugroho pada Kick-Off Ceremony & Showcase Exhibition dan Penandatanganan MoU PLN - Hyundai Kefico Cooperation, Selasa (19/07/2022).

"Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar 29% dengan upaya sendiri dan menjadi 41 % dengan kerja sama internasional dari kondisi business as usual (BaU) setara dengan sebesar 314 - 446 Juta Ton CO2 pada tahun 2030," ujar Nugroho.

Dalam pengelolaaan sektor energi, pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin ketahanan energi nasional. Upaya tersebut dilakukan dengan mendorong kemandirian energi domestik melalui pengurangan ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Hal tersebut tentunya akan membawa dampak positif terhadap penurunan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat impor BBM. Penggunaan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan tentu secara nyata akan mengurangi penggunaan BBM ini," ujar Nugroho.

Hingga saat ini terdapat sekitar 115 juta motor BBM di Indonesia, jika diasumsikan rata-rata menggunakan BBM sebanyak 1 liter per hari, maka dibutuhkan BBM sebanyak 723 ribu barel/hari atau setara 72 juta USD/hari, hal tersebut melebihi produksi minyak nasional yaitu di bawah 700 ribu barel/hari.

"Dengan asumsi 1 liter BBM setara dengan 1,2 kWh, maka jika seluruh motor BBM dikonversi menjadi motor listrik, dapat meningkatkan konsumsi listrik sebesar 0,138 TWh/hari dan dapat meningkatkan penjualan listrik PLN sebesar Rp. 226,3 Milyar/hari," kata Nugroho.

Apabila hanya sekitar 5% (sekitar 6 juta) dari jumlah motor bensin yang dapat dikonversi menjadi motor listrik, maka dapat diperoleh penghematan BBM sebanyak 37 ribu barel/hari atau sekitar 3,7 juta USD/hari dengan peningkatan konsumsi litrik sebesar 7.200 GWh dan penjualan listrik PLN sebesar Rp. 11,8 Milyar/hari. Sementara, jika hanya sekitar 1 juta jumlah motor bensin dikonversi menjadi motor listrik maka akan menghemat BBM sebanyak 6 ribu barel/hari atau sekitar 0,6 juta USD dan dapat meningkatkan konsumsi listrik sebesar 1200 GWh dan penjualan listrik Rp. 1,9 Milyar/hari.

"Bagi pemilik motor, dengan asumsi biaya konversi sebesar 5 juta rupiah, dimana total biaya konversi sebesar 12 Juta rupiah, sehingga diasumsikan 7 juta rupiah merupakan insentif dari pemerintah, maka biaya penghematan yang dapat diperoleh dari konversi motor bensin ke motor listrik adalah sebesar 2,2 juta per tahun dengan menggunakan bahan bakar pertalite seharga Rp. 7.650/liter" ujar Nugroho.

Sampai kini terdapat Charging Station sebanyak 332 Unit di 279 lokasi publik, dan terdapat sebanyak 369 Unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pemerintah berharap dengan teknologi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang semakin maju, proses pengisian ulang baterai kendaraan listrik hanya memerlukan waktu pengisian baterai 30 hingga 90 menit dan diharapkan dengan adanya SPBKLU masyarakat dapat beralih ke motor listrik.

"Kementerian ESDM secara aktif melaksanakan program konversi motor BBM ke motor listrik, sampai dengan akhir Desember 2021 telah dikonversi 100 unit sepeda motor kendaraan operasional KESDM dari 14 unit satuan kerja yang berlokasi di Jabodetabek dan Bandung," ungkap Nugroho.

Kick Off Ceremony & Showcase Exhibiton

PT PLN (Persero) memperkuat pondasi ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), khususnya untuk kendaraan listrik roda dua di Indonesia melalui sinergi bersama Hyundai Kefico and Consortiums. Keduanya bersepakat untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan membangun pabrikasi motor listrik serta infrastruktur dan operasi stasiun penukaran baterai motor listrik di Indonesia. Pada tahap awal, keduanya merancang model bisnis yang tepat untuk mengakselerasi ketersediaan infrastruktur dan komponen kendaraan listrik roda dua.

Kerja sama antara PLN dengan Hyundai Kefico and Consortiums yang meliputi penyediaan aspek-aspek penting kendaraan listrik seperti mesin penggerak, komponen, baterai, hingga manajemen servisnya disepakati dalam Nota Kesepahaman yang ditandangani di sela acara Kick Off Ceremony dan Showcase Exhibition. (AT)