Pemerintah Pastikan Pasokan Listrik KTT G20 Ba

Monday, 25 July 2022 - Dibaca 498 kali

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kesiapan pasokan listrik dalam rangka menyambut acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. Selain pengamanan kelistrikan lokasi venue KTT G20, Kementerian ESDM juga memastikan pengamanan kehandalan pasokan listrik pada seluruh kegiatan utama dan Side Events G20 serta pengamanan kelistrikan Sub Sistem Bali dan Sistem Jawa Bali.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M.P. Dwinugroho dalam acara Koordinasi Kesiapan Pasokan Energi Listrik dan Keselamatan Operasi Instalasi Tenaga Listrik Untuk Mendukung Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan di Bali pada Senin, (25/07/2022).

"Dalam rangka menyambut acara KTT G20, pemerintah harus memastikan kesiapan pasokan listriknya," ungkap Nugroho.

Puncak KTT G20 nanti diperkirakan akan dihadiri sekitar 6.500 delegasi asing. Untuk itu PLN diharap dapat melakukan pengamanan Venue Utama Hotel Kempinski dan GWK tempat pelaksanaan Galadiner serta 22 Lokasi Menginap Kepala Negara.

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali PT PLN (Persero) Haryanto W.S menyatakan bahwa PT PLN (Persero) siap mengamankan lokasi-lokasi strategis KTT G20.

"PLN telah melakukan mitigasi risiko pengamanan kelistrikan mulai dari Operasi Sistem, Pembangkit, Transmisi, Distribusi, SPKLU dan Beautifikasi Instalasi Ketenagalistrikan. Sejalan dengan hal tersebut maka ditetapkan 123 Action Program untuk menurunkan risiko dalam pengamanan kelistrikan G20 dengan anggaran Rp 1,2 Triliun. Progress s.d 20 Juli 2022 sudah tercapai sebesar 82,64% (Leading terhadap Target 79,31%)," ungkap Haryanto.

Kondisi kelistrikan di Bali saat ini dalam kondisi aman, dimana beban puncak tertinggi tahun 2022 (s.d. Juli) adalah sebesar 837 MW dengan reserve margin 485 MW (37%). Sementara untuk prediksi pelaksanaan KTT G20, beban puncak diperkirakan sebesar 980 MW dengan reserve margin 442 MW (31%). Total daya mampu di Bali untuk pelaksanaan KTT G20 adalah sebesar 1.422 MW yang berasal dari pembangkit di Bali, transfer daya dari Pulau Jawa melalui SKTM Kabel Laut Jawa-Bali dan relokasi pembangkit Grati.

Dalam kesempatan yang sama, EVP Distribusi Regional Jawa Bali PT PLN (Persero) Ari Wardhana menyatakan bahwa mengenai keandalan dan keamanan istalasi listrik di lokasi venue pelaksanaan KTT G20, PLN telah dan akan melakukan assesment instalasi melalui pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik di 30 lokasi yang dilakukan oleh Lembaga Inspeksi Teknis PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif).

"Terkait dengan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, PLN akan menyediakan charging station sebanyak 64 unit SPKLU Ultrafast Charging 200 kW ditambah dengan 2 SPKLU mobile di dua lokasi, yaitu Apurva Kempinski (14 shelter dan 28 unit SPKLU) dan Central Parkir ITDC Nusa (18 shelter dan 36 unit SPKLU). Selain itu juga akan dipasang sebanyak 200 unit home charging di 10 lokasi di Bali," ujar Ari. (U)