Pemerintah Pastikan Penanganan Pengaduan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Berjalan Baik

Friday, 20 April 2018 - Dibaca 2652 kali

Pemerintah memastikan penanganan pengaduan subsidi listrik tepat sasaran yang diterapkan bagi pelanggan listrik 900 VA berjalan dengan baik. Untuk itu Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, selaku ketua Tim Posko Penanganan Pengaduan Subsidi Listrik Tepat Sasaran, melakukan Uji Petik di wilayah Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jumat (20/4).

Dalam kesempatan tersebut Hendra didampingi Kepala Sub Direktorat ESDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Rendy Jaya Laksamana dan Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero) Yuddy S Wicaksono. Uji Petik ini merupakan bentuk sinergi Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, terutama pelanggan listrik PLN.

Dalam kunjungannya Hendra menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementerian ESDM memastikan jajaran Pemerintah Daerah di tingkat terkecil turut terlibat dalam pelaksanaan pengaduan ini. "Sehingga masyarakat dapat menyampaikan langsung pengaduannnya melalui kantor Desa maupun kantor Kelurahan setempat," ujar Hendra. Kegiatan ini disebut Hendra merupakan kegiatan lanjutan di beberapa tempat, seperti yang telah dilakukan di Pematang Siantar, Pontianak, Lampung, dan Semarang.

Lebih lanjut Hendra menyampaikan bahwa pemerintah telah membangun mekanisme pengaduan bagi rumah tangga atau masyarakat yang merasa berhak untuk mendapatkan subsidi sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2016 tentang Mekanisme Pemberian Subsidi Tarif Tenaga Listrik untuk Rumah Tangga. Posko pengaduan ini melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Dalam Negeri, Tim Nasional Percepatan Penganggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan PT PLN (Persero).

Saifulloh, warga Kecamatan Tegalsari, Surabaya yang berlangganan listrik 900 VA mengaku bahwa ia dan istrinya merasakan adanya kenaikan pembayaran rekening listrik. Karena merasa miskin dan juga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan setelah mendapat informasi adanya layanan pengaduan, Ia berinisiatif mengadu ke kelurahan setempat. Pengaduannya mudah dan bebas biaya," katanya. Tak lama setelah mengadu, pembayaran rekening listriknya kembali seperti semula karena Saifulloh memang kategori pelanggan yang berhak mendapatkan Subsidi.

Yuddy menjelaskan bahwa PLN memang akan mengembalikan tarif subsidi apabila pengadu terdaftar dalam Data Terpadu. "Dia memang berhak, sekaligus kelebihan pembayarannya dikembalikan melalui restitusi rekening pelanggan," ujar Yuddy.

Hingga 31 Maret 2018, posko pengaduan subsidi listrik tepat sasaran menerima 228.566 pengaduan masuk. Sebanyak 105.983 pengaduan telah diselesaikan oleh PT PLN (Persero), sedangkan sisanya masih verifikasi oleh TNP2K/Kemensos. Khusus untuk Provinsi Jawa Timur, terdapat 46.910 pengaduan masuk, dengan 31.928 pengaduan telah terselesaikan PT PLN (Persero), dan 14.982 pengaduan masih verifikasi oleh TNP2K/Kemensos.

Sebagai informasi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 671/4809/SJ tanggal 16 Desember 2016, tentang Dukungan Penanganan Pengaduan Dalam Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran. Surat Edaran Mendagri tersebut bertujuan agar pemerintahan desa dan kelurahan wajib membantu warga masyarakat dalam pengisian formulir pengaduan yang telah disediakan di masing-masing kantor desa dan kelurahan. Formulir pengaduan yang telah diisi wajib disampaikan ke kecamatan untuk kemudian dimasukkan dan diunggah ke dalam aplikasi elektronik tersebut agar dapat diproses lebih lanjut oleh posko pengaduan pusat. (PSJ)