Perlunya Sinergi Dalam Perencanaan Ketenagalistrikan

Thursday, 10 September 2020 - Dibaca 1044 kali

Perencanaan Ketenagalistrikan membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. Dengan sinergi tersebut, ketersediaan pasokan listrik di masyarakat diharapkan tetap terjamin, khususnya pada masa pandemi Covid-19. Hal tersebut menjadi perhatian Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan seperti disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Munir Ahmad pada pembukaan Webinar Webinar "Menelaah Arah Perencanaan Ketenagalistrikan Nasional" yang diselenggakarakan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Rabu (09/09).

"Kondisi pandemi covid-19 ini tentu membuat kita harus menelaah arah perencanaan ketenagalistrikan nasional, sehingga penyediaan tenaga listrik di masyarakat tetap terjamin," ucap Munir.

Munir menyoroti bahwa belum semua daerah menyusun Rencana Umum Ketenagalistrika Daerah (RUKD), sehingga perencanaan ketenagalistrikan di daerah belum memiliki sinergi yang baik dengan perencanaan ketenagalistrikan nasional, baik Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero).

Dalam kesempatan tersebut, Munir menyampaikan -program prioritas subsektor ketenagalistrikan yang hinggasaatiniterusdidorong, seperti , program peningkatanrasioelektrifikasi,kebutuhanlistrikdenganmendorongkendaraanbermotorlistrikdan PLTS Atap,serta program stimulus keringanantagihanlistrikkhususnyabagimasyarakat yang paling terdampakakibatpandemi COVID-19.

Selain itu, program mendukungindustripengolahan mineral dalamnegeri (smelter) danmelistrikikawasanstrategissepertiKawasanIndustri (KI) danKawasanEkonomiKhusus (KEK) juga menjadi program prioritas yang membutuhkan sinergi antara pemerintah dan pemerintah daerah, PT PLN (Persero), serta para pemangku kepentingan lainnya.

Webinar yang diikuti lebih dari seratus peserta ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, Kepala Dinas ESDM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko, serta EVP Electricity System Planning PT PLN Edwin Nugraha Putra.

Jisman mengatakan bahwa arah pembangunan ketenagalistrikan berupaya untuk menggunakan energi setempat khususnya dari Energi Baru dan Terbarukan. Pemanfaatan PLTU akan diusahakan dengan co-firing, yaitu mensubtitusi Batubara dengan Biomassa. Ia berharap perencanaan-perencanaan tersebut dapat dilaksanakan PLN dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Sujarwanto memberikan sharing pengalaman dalam penyusunan RUKD Provinsi Jawa Tengah yang harapannya dapat ditiru oleh pemerintah daerah lainnya. Ia berharap adanya review atas indikator keberhasilan sektor listrik setelah tercapainya target-target peningkatan rasio elektrifikasi.

"Perencanaan ketenagalistrikan harus diimplementasikan agar dapat berjalan dengan baik. Untuk itu perlu adanya review atas indikator-indikator pembangunan ketenagalistrikan, selain rasio elektrifikasi juga perlu tolok ukur baru yaitu konsumsi perkapita," imbuh Sujarwanto.

Edwin yang memaparkan perencanaan ketenagalistrikan PT PLN (Persero) mengajak pemerintah daerah bersama-sama merencanakan kebutuhan yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem, khususnya penggunaan energi baru terbarukan. Ia juga berharap webinar seperti ini terus diselenggarakan dengan membahas kebutuhan beban sistem di beberapa daerah setelah beroperasinya pembangkit-pembangkit baru.

"Kerjasama antara pemerintah, pemerintah daerah dan PLN sangat kami butuhkan. Apalagi dengan covid-19 yang dibutuhkan selanjutnya adalah perencanaan beban, sehingga dapat disinergikan dengan supply listrik," tutupnya. (UH/PSJ)