Presiden Jokowi Resmikan PLTA Poso Energy dan Malea Energy

Saturday, 26 February 2022 - Dibaca 1102 kali

Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Poso Energy yang berkapasitas 515 MW dan PLTA Malea Energy dengan kapasitas 90 MW di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/02/2022).

Jokowi menyampaikan, pembangunan pembangkit listrik ini akan mendukung proses transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT). Ia menyampaikan bahwa saat ini semua negara didorong untuk bergeser dari pemakaian energi fosil utamanya batu bara menuju ke energi hijau.

"Pagi hari ini saya sangat senang sekali karena kita semuanya akan meresmikan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang itu adalah berarti energi hijau, berarti adalah EBT (energi baru terbarukan)," ujar Jokowi.

Indonesia, disebut Jokowi memiliki potensi energi yang mencapai 418 gigawatt, baik berupa hydropower, geotermal, tenaga surya, angin, tidal, hingga panas permukaan air laut.

"Semuanya ada di negara kita. Hanya bagaimana kita bisa menggeser dari yang coal/batu bara ini kepada energi hijau ini juga bukan pekerjaan yang mudah karena sudah terlanjur banyak sekali PLTU-PLTU kita," ujarnya.

Jokowi mengapresiasi sektor usaha yang membangun sumber EBT seperti di PLTA di Poso dan Tana Toraja ini. Ia mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh Kalla Group dalam hal membangun hydropower, baik yang ada di Sulawesi Tengah yang nanti juga akan selesai, di Mamuju, dan di Kerinci.

Menurut Jokowi, pemanfaatan sumber energi baru terbarukan yang berpotensi besar di Indonesia terus didorong untuk mewujudkan nol emisi pada 2060. Jokowi menekankan, birokrasi perizinan energi baru terbarukan juga terus dipersingkat sehingga pembangunan pembangkit listrik EBT dapat dipercepat.

"Target-target seperti ini yang tidak mudah dikejar karena memang antara pertumbuhan, permintaan, dan pertumbuhan listrik harus terus diseimbangkan. Jangan sampai ada kelebihan pasok dari PLN sehingga membebani PLN," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta PLN memperhatikan persoalan pemberian iin bagi PLTA. Birokrasi agar dibenahi agar proses perizinan tidak memakan waktu bertahun-tahun.

"Yang ingin saya tekankan pada pagi hari ini adalah agar birokrasi, utamanya di PLN itu betul betul, Pak Dirut, diperhatikan. Jangan sampai ada keluhan lagi," tegas Jokowi.

Sekilas Tentang PLTA Poso dan Malea

PLTA Poso dibangun oleh PT Poso Energy dengan skema IPP melalui penandatanganan Perjanjian Jual Bei Listrik (PJBL) pada tahun 2007. PLTA eksisting memiliki kapasitas awal yaitu 3 x 65 MW dan telah beroperasi sejak tahun 2012. Pada tahun 2017, ditandatangani PJBL ekspansi dimana total kapasitas menjadi 515 MW dan fungsinya beralih sebagai PLTA Peaker, yang memasok kebutuhan sistem saat beban puncak.

Sementara itu PLTA Malea dibangun oleh PT. Malea Energy dengan skema IPP melalui penandatanganan PJBL pada tahun 2015, memiliki kapasitas yaitu 2 x 45 MW dan telah beroperasi sejak tahun 2021.