Proyek PLTA Asahan 3 Diharap Tingkatkan Bauran Pembangkit EBT

Wednesday, 17 November 2021 - Dibaca 3467 kali

Pembangunan PLTA Asahan 3 yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 dinilai dapat meningkatkan bauran energi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Sumatera Utara. Untuk itu diperlukan sinergitas BUMN antara PT PLN (Persero) dan PT Inalum agar pembangunan proyek PLTA Asahan 3 dapat selesai sesuai target.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana saat mendampingi Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PLTA Sigura-gura PT Inalum (Persero), PLTA Asahan PT PLN (Persero) dan PLTA Asahan 2 PT BDSN di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (16/11/2021).

"Pembangunan PLTA Asahan 3 dengan kapasitas terpasang sebesar 184MW akan meningkatkan bauran energi pembangkit EBT sebesar 3,3%," jelas Rida.

Beroperasinya PLTA Asahan 3 akan meningkatkan reserve margin di Sumatera Utara sebesar 4,58% sehingga akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Sumatera Utara dan mengejar target RUPTL untuk pemenuhan reserve margin sebesar 35-40%.

Lebih lanjut, beroperasinya PLTA Asahan 3 akan menurunkan biaya produksi listrik PLN di Sumatera Utara yang semula sebesar Rp.1.593/kWh menjadi Rp.1.521/kWh. Hal ini berpotensi meringankan beban PLN secara korporat dalam biaya penyediaan listrik dengan penghematan sebesar 1,9 Triliun per tahun.

"Hal ini penting karena ujung-ujungnya ke subsidi. Apabila BPP turun, maka APBN akan turun," ungkap Rida.

Pemerintah mengungkapkan Indonesia saat ini sedang memasuki fase transisi energi sehingga strategi mengurangi penggunaan energi fosil pada seluruh sektor energi sangat penting dilakukan.

Rida menjelaskan pada COP26 di Glasgow, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia akan dapat berkontribusi lebih cepat bagi Net Zero Emission dunia.

Pemerintah bersama PT PLN telah meluncurkan RUPTL 2021-2030, dengan rencana penambahan pembangkit listrik 40,6GW sampai dengan tahun 2030.

"Ini menjadikan RUPTL ini sebagai RUPTL hijau sebagai dasar mencapai Zero Carbon 2060," ungkap Rida.

Perlunya Sinergitas BUMN

Rombongan Komisi VII DPR RI yang diwakili oleh Ketua Tim Sugeng Suparwoto menyampaikan bahwa tujuan kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI adalah mengetahui rencana peningkatan kapasitas produksi, serta sebagai pelaksanaan pengawasan PLTA Sigura-gura PT Inalum, PLTA Asahan 3 PT PLN dan PLTA Asahan 1 PT BDSN. Pihaknya memastikan adanya sinergitas BUMN agar proyek ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

"Kehadiran DPR ingin memastikan sinergitas antara BUMN yang lagi-lagi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," ujar Sugeng.

Ketua Komisi VII DPR RI ini menjelaskan perlunya sinergitas BUMN antara PLN dan Inalum untuk kepentingan rakyat.

"Perlu dirumuskan skema kerjasama win win solution dan sustainable," ujar Sugeng.

Menurut Sugeng, dalam Green RUPTL yang telah disahkan, salah satu pembangkit EBT yang akan dikembangkan adalah PLTA, dengan total tambahan kapasitas pembangkit yang akan dibangun hingga tahun 2030 adalah 10,4GW termasuk pumped storage.

Direktur Operasi dan Portofolio PT Inalum (Persero) Danny Praditya dalam kesempatan tersebut menjelaskan PT Inalum saat ini sedang meningkatkan kapasitas produksi aluminium dari 300 ktpa menjadi 500 ktpa. Dengan adanya kenaikan kapasitas tersebut, dibutuhkan pasokan listrik yang sustainable dan terjangkau. Salah satunya adalah dengan melakukan akuisisi PLTA Asahan 1 PT BDSN dan PLTA Asahan 3 PT PLN.

"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas support dan perhatian yang sudah diberikan DPR RI, Komisi VII, Pemerintah dan PLN. Mudah-mudahan dengan sinergitas yang sudah terjalin dan dukungan dari regulator (pemerintah) bisa segera direalisasikan," ucap Danny.

Rida mengungkapkan, pemerintah mengapresiasi atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara PT PLN dan PT Inalum selama ini. Ia berharap agar kerjasama tersebut dapat terus diteruskan untuk sinergitas BUMN.

"Saya pikir apabila diteruskan, ujungnya akan memperkuat core business masing-masing," ujar Rida.

Kunjungan kerja ini dihadiri pula Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan EBTKE Chrisnawan Aditya, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN (Persero) Muhammad Iqbal Nur, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (AT)