Seminar dan Pameran HLN ke-74, Momentum Peningkatan Rasio Elektrifikasi

Monday, 14 October 2019 - Dibaca 1591 kali

Seminar dan Pameran Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74 yang digelar di Jakarta Convention Center merupakan momentum pelaku usaha ketenagalistrikan untuk bersama-sama pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi. Menteri ESDM Ignasius Jonan pada pembukaan acara tersebut, Rabu (9/10) mengapresiasi upaya pemangku kepentingan sektor ESDM yang membantu program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA untuk masyarakat tidak mampu.

"Saya mengucapkan terima kasih untuk sambungan listrik gratis. PLN dan Ditjen Ketenagalistrikan mengidentifikasi 700 ribu rumah tangga yang kurang mampu. Biaya pasang listrik sekitar Rp 700.000, rumah tangga ini tidak mampu. Apa yang kita usahakan? Kita menggalang semua stakeholder untuk partisipasi," ujar Jonan.

Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) selaku penyelenggara Seminar dan Pameran HLN ke-74 menanggapi ucapan Menteri ESDM dengan aksi sosial untuk membantu masyarakat tidak mampu mendapat sambungan listrik.

Ketua Panitia HLN ke-74 Noesita Indriani menjelaskan bahwa MKI berpartisipasi melanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka HLN ke-74, yaitu bantuan dana untuk penyambungan listrik untuk masyarakat tidak mampu di NTT, Papua, dan Papua Barat. "Pada tiga hari penyelenggaraan Seminar dan Pameran HLN ke-74, MKI mengajak korporasi, institusi, dan masyarakat umum untuk berpartisipasi menuntaskan program 100% elektrifikasi melalui penggalangan dana sambungan listrik rumah untuk kawasan 3T dengan besaran biaya Rp747.000 per rumah," ucapnya.

Pada penutupan Seminar dan Pameran HLN ke-74, Jumat (11/10), Noesita menyampaikan bahwa dana yang terkumpul selama kegiatan ini sebesar Rp. 91. 665.000 atau setara dengan 125 sambungan. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan pada kegiatan MKI yang lain seperti golf dan Munas yang akan diselenggarakan akhir Oktober ini.

Jonan mengapresiasi upaya pemangku usaha di sektor ESDM yang membantu masyarakat, sekaligus meningkatkan angka rasio elektrifikasi yang telah mencapai 98,86 persen pada September 2019. Menurut Jonan angka ini telah melampaui target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah nasional) yaitu sebesar 97,35 persen pada akhir tahun 2019. (PSJ)