Kementerian ESDM Dorong Transformasi Teknologi Ketenagalistrikan

Thursday, 12 October 2017 - Dibaca 4937 kali

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy N Sommeng menjadi pembicara inti pada Seminar Nasional 3 Gatrik di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok, Kamis (12/10). Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Teknik Tenaga Listrik - Elektro (Gatrik) Universitas Indonesia dengan mengangkat tema: "Tranformasi Teknologi Ketenagalistrikan"

Dirjen Gatrik mengapresiasi acara Seminar ini mengingat saat ini Kementerian ESDM tengah berupaya untuk mendorong pemanfaatan teknologi di sektor ketenagalistrikan yang andal, berkualitas, dan ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dengan harga listrik yang terjangkau.

Andy juga menjelaskan tiga trend utama yang akan bertemu menjadi satu dan mengubah sistem ketenagalistrikan, yaitu: Electrification, Decentralization, dan Digitalization. Perkembangan ke-tiga trend teknologi tersebut diprediksikan akan semakin meningkat dari tahun ke tahun, yang lonjakan teknologinya akan meningkat tajam sekitar tahun 2025, dan selanjutnya berkembang pesat mengikuti teknologi yang telah ada sebelumnya, seperti telepon, radio, kulkas dan TV untuk mencapai penetrasi 80% pasar. "Perkembangan atas tiga trend teknologi ini harus diantisipasi dan dipersiapkan secara dini oleh sektor ketenagalistrikan," ungkap Andy.

Selanjutnya Andy juga menjelaskan tentang "Energy Trilemma" atau tiga faktor penting yang harus diperhatikan dalam mengelola energi, yaitu: Energy Security. Energy Equity, Enviromental Sustainability. Energy Security, menurut Andy adalah bagaimana kita dapat menciptakan pengelolaan pasokan energi primer yang kita miliki dan energi dari luar secara efektif, menjaga keandalan infrastruktur energi dan kemampuan untuk memenuhi demand saat ini dan masa depan. Sedangkan Energy Equity adalah menciptakan accessibility dan affordability pasokan energi untuk seluruh masyarakat. Sementara itu Enviromental Sustainability adalah menciptakan pemanfaatan energi secara bersih dan ramah lingkungan seperti antara lain, pengembangan energi terbarukan dan sumber rendah carbon lainnya, dan efisiensi di sisi supply and demand.

Penerapan "Energy Trilemma" dilakukan dengan cara penambahan kapasitas pembangkit, distribusi yang adil, harga listrik terjangkau, dan dapat diterima masyarakat secara andal, berkualitas dan ramah lingkungan. "Transformasi teknologi ketenagalistrikan akan berkembang dengan sangat cepat, untuk itu semuanya harus dapat mempersiapkan diri agar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan bagi kemakmuran rakyat," ungkap Andy.

Hadir dalam acara tersebut Dekan Fakultas Teknik UI Dr. Dedi Priadi, Ketua Dewan Pembina Kagatrik UI Ir MSc, beberapa guru besar, dosen, dan mahasiwa Teknik Elektro UI. Dalam sambutannya Jarman menyampaikan bahwa saat ini teknologi baterai untuk kendaraan listrik semakin maju, hanya saja harganya belum cukup murah. Ia berpesan bahwa perlu sinergi antara riset yang dilakukan perguruan tinggi dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sehingga harga baterai semakin murah dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan salah satunya kendaraan listrik. Andy menyambut baik usulan tersebut dan berharap agar hasil dari seminar ini disampaikan kepada pemerintah agar dapat menjadi masukan bagi perumusan kebijakan di sektor ketenagalistrikan.(PSJ)