PJB Connect 2018: Digitalisasi untuk Sektor Ketenagalistrikan yang Lebih Efisien

Thursday, 1 November 2018 - Dibaca 1518 kali

Penggunaan digitalisasi di sektor ketenagalistrikan mampu memaksimalkan nilai penting dalam pengembangan sektor ketenagalistrikan. Digitalisasi tidak hanya mampu meningkatkan performa keuangan -baik dari sisi keuntungan operasi dan efisiensi modal- namun ke depan akan memberikan nilai lebih kepada konsumen atas keterjangkauan harga, keandalan suplai, kepercayaan, dan kepuasan.

Demikian disampaikan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi mewakili Dirjen Ketenagalistrikan saat membuka Pameran PJB Connect 2018, Selasa (30/10), di Surabaya.

Menurut Hendra, digitalisasi juga memberikan manfaat terhadap lingkungan dan sosial dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan suplai energi, dan penciptaan lapangan kerja.

Apabila diterapkan, lanjut Hendra, digitalisasi di sektor ketenagalistrikan akan mampu meningkatkan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit secara lebih efisien. "Digitalisasi juga dapat membantu mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan kinerja pembangkit secara lebih kompetitif," Hendra menambahkan.

Pameran PJB Connect 2018 diselenggarakan pada tanggal 29-31 Oktober 2018. PJB Connect merupakan acara tahunan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang menampilkan booth pelaku usaha pembangkitan energi listrik, ahli pembangkit, teknisi, dan akademisi. Bukan hanya dari Indonesia, peserta pameran juga berasal dari luar negeri. Tahun ini tema yang diambil adalah "Advance to Maximize". Dalam pameran ini, diadakan pula sesi sharing knowledge untuk berbagi pengetahuan dan teknologi pembangkit listrik dengan tujuan memajukan sektor ketenagalistrikan di Indonesia.

Hendra berharap pameran ini dapat menghasilkan terobosan dan memberikan masukan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam pembuatan kebijakan dan regulasi yang lebih modern. (AMH)