Jalan Kaki Satu Hari Pasang LTSHE, Melki Komera Bangga Bisa Bantu Warga Papua

Friday, 10 August 2018 - Dibaca 1537 kali

JAYAPURA - Pria muda berbadan kekar itu membongkar satu demi satu kardus isi paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bagi masyarakat belum berlistrik di Provinsi Papua. Satu buah panel fotovoltaik, empat buah lampu LED, kabel, hub, USB untuk charger HP dan tiang penyangga dari satu buah paket kardus LTSHE ia masukkan ke dalam plastik putih. Kardusnya ia pisahkan dan lipat rapih bersama kardus-kardus lainnya.

Di sebuah rumah yang dijadikan gudang transit LTSHE di pinggir Danau Sentani, Melki Komera (25 tahun) bersama dua rekan lainnya tengah bersiap membawa paket-paket LTSHE yang telah dibongkar (untuk menyesuaikan ruang muatan pesawat caravan) yang akan dibagikan ke Kabupaten Yahukimo. Esok pagi, Sabtu (11/8), kloter pertama dari seribu LTSHE untuk Yahukimo akan diterbangkan menuju Distrik Puldama.

Setiba di kabupaten yang dituju nantinya, Melki dan rekannya akan kembali menyusun paket-paket itu ke dalam kardusnya. Satu demi satu dipanggul dan dibawa melewati pegunungan dan tebing-tebing, hingga sampai di rumah warga yang akan dipasang LTSHE.

"Saat di Kabupaten Pegunungan Bintang, kami harus antar ke tiga distrik. Pesawat mendarat di Oksibil (pusat pemerintahan Kabupaten Pegunungan Bintang). Dari Oksibil kami satu hari berjalan kaki hingga ke distrik-distrik itu, pagi berangkat sore atau malam kami baru sampai," cerita Melki saat ditemui di gudang transit Sentani, Jumat (10/8).

Pria asli tanah Papua ini menuturkan, LTSHE tersebut dibawa per orangnya satu paket. "Jalannya tidak bagus, melintasi tebing-tebing, satu orang hanya bisa angkut satu. Tapi banyak masyarakat distrik bantu untuk angkut, tidak perlu bolak-balik," ungkap Melki.

Walaupun perjalanan jauh dan penuh tantangan Melki mengungkapkan kebanggaannya bisa membantu warga Papua. "Dengan ini warga bisa terang di malam hari. Bangga bisa bantu masyarakat," tutur pria yang biasa memasang instalasi LTSHE kurang dari setengah jam ini. "Pasangnya cepat, perjalanannya yang lama sekali," seloroh Melki.

Melki juga memiliki tugas setelah memasang LTSHE, yakni melaporkan bahwa LTSHE benar-benar telah diterima oleh pihak yang bersangkutan. Kondisi wilayah yang terisolasi kadang membuat pekerjaan ini menjadi tidak mudah. "Setelah dipasang kami laporkan ke pusat satu per satu hingga titik koordinat, agar sampai di pusat tahu bahwa sudah diterima oleh pihak yang bersangkutan. Itu seringkali susah kalau tidak ada sinyal di daerah yang dipasang, kadang jadi lama prosesnya" pungkasnya.

Penulis: Khoiria Oktaviani

Share This!