Perkuat Pelaksanaan Transisi Energi, Menteri Arifin dan IEA Tanda Tangani Joint Work Program

Friday, 26 April 2024 - Dibaca 1236 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 211.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 26 April 2024

Perkuat Pelaksanaan Transisi Energi, Menteri Arifin dan IEA Tanda Tangani Joint Work Program

Dalam rangkaian kunjungan kerja menghadiri World Energy Congress (WEC) Rotterdam dan International Energy Agency (IEA) Global Summit on People-Centred Clean Energy Transitions Paris, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menandatangani Joint Work Programme (JWP) 2024-2025 bersama Executive Director of IEA Fatih Birol. Program Kerja Sama ini bertujuan untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia dan memfasilitasi pencapaian target Net Zero Emision (NZE).

Dalam sambutannya, Arifin menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan IEA telah berlangsung sejak tahun 2006, dan pada tahun 2015 Indonesia secara formal bergabung sebagai associated anggota IEA. JWP 2024-2025 adalah JWP keenam yang disepakati.

"JWP yang ditandatangani hari ini adalah JWP keenam yang bertujuan untuk mengakselerasi target transisi energi dan NZE Indonesia. Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan NZE. Kami berharap IEA terus mendukung, seperti kerja sama sebelumnya, 2 tahun yang lalu," ujar Arifin di Kantor IEA Paris, Kamis (25/4) waktu setempat.

Arifin menyampaikan, pada periode JWP saat ini Kementerian ESDM akan memprioritaskan kerjasama di bidang data dan statistik energi yang akurat untuk analisis pembuatan kebijakan dan pengembangan kebijakan dengan dukungan capacity building.

"Selama periode kerja sama ini, Kementerian ESDM akan memprioritaskan pengembangan sistem dan aplikasi, data dan informasi, capacity building, serta penelitian yang telah disetujui bersama dengan IEA," imbuhnya.

Adapun beberapa hal baru dalam lingkup JWP 2024-2025 antara lain dukungan IEA untuk pengembangan database listrik nasional, CCS/CCUS, studi di bidang bioenergi dan efisiensi energi, serta pemahaman mengenai kondisi emisi metana Indonesia berdasarkan Global Methane Tracker. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!