Buka Pertemuan Tahunan Ahli Geofisika, Plt. Dirjen Migas Sampaikan Hal Ini

Wednesday, 25 September 2024 - Dibaca 1814 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 534.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 25 September 2024

Buka Pertemuan Tahunan Ahli Geofisika, Plt. Dirjen Migas Sampaikan Hal Ini

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa dalam transisi energi guna mengejar target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan melalui program Carbon Capture & Storage (CCS). Dalam CCS, diperlukan pemahaman yang baik terkait prinsip-prinsip geosains serta penerapan teknologi geofisika.

"Secara geosains, kita ditantang untuk menyimpan gas CO2 dalam formasi batuan bawah permukaan yang sesuai. Oleh karena itu, penerapan teknologi tinggi Geofisika berperan sangat penting dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi eksplorasi sumber daya dalam rangka transisi energi dan pencapaian Net Zero Emission," ujarnya mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada pembukaan acara Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) Annual Meeting ke-49 di Padang, Sumatera Barat, Selasa (24/9).

Lebih lanjut, Dadan mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, dihadapkan terhadap dua tantangan besar, yakni tantangan dalam pemanfaatan sumber daya energi dan alam secara efisien dan berkelanjutan. Tantangan lainnya adalah mitigasi resiko bencana geologi di tengah perubahan iklim global.

Meski Demikian, Dadan menyebutkan bahwa dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah tengah membuat berbagai kebijakan-kebijakan strategis, antara lain transisi energi berkelanjutan, ketahanan energi dan pengelolaan sumber daya alam serta penguatan mitigasi bencana geologi.

Pemerintah, imbuhnya, menyadari bahwa untuk mencapai tujuan yang besar, diperlukan kapasitas sumber daya manusia yang unggul, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Geofisika juga akan berkembang jika nilai tambah bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan dipahami dan dikomunikasikan ke masyarakat secara lebih luas. Oleh karena itu, Pemerintah mendorong kolaborasi antara akademisi, industri, dan dari sisi Pemerintah untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan saat ini dan masa depan.

"Forum seperti PIT HAGI ini menjadi sangat penting sebagai wadah bagi kita berdiskusi dan berbagi inovasi serta ide-ide yang dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi Pemerintah. Saya yakin bahwa melalui kolaborasi dan sinergi antara para ahli, praktisi, dan pemerintah, kita akan mampu meningkatkan terus peran ilmu Geofisika untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Haris memaparkan bahwa tema yang diusung pada pertemuan ilmiah tahunan kali ini adalah Shaping Sustainable Futures Through Geophysical Insight, hal ini mencerminkan adanya kesadaran kolektif bahwa ilmu geofisika memiliki peran strategis dalam menghadapi kompleksitas tantangan nasional, regional dan global.

"Sebagai negara dengan resiko geologis tinggi sangat penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan wawasan ilmiah fisika demi memastikan keberlanjutan pembangunan sekaligus mengindikasi dampak negatif bencana alam. Geofisika sebagai disiplin ilmu memiliki peranan penting dalam menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari mitigasi bencana hingga eksplorasi sumber daya alam mengingat letak geografis Indonesia yang berada di cincin api Pasifik, resiko bencana seperti gempa bumi dan tsunami menjadi sangat nyata," ungkap Abdul.

Sebagai Informasi, Pertemuan HAGI Annual Meeting ke-49 ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang diwakili oleh Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Abdul Haris (daring), Plt. Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala BPBD Sumatera Barat Rudy Rinaldi, Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" Mustafid Gunawan, Pj. Walikota Padang Andree H. Algamar, Presiden HAGI Randy A.K. Condronegoro dan Ketua PIT HAGI Hamdi. (KDB/DAN)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi

Share This!