Delegasi RI Hadiri Pertemuan like-minded developing countries dengan Komisi Eropa

Saturday, 26 July 2008 - Dibaca 3286 kali

Hadir pada acara tersebut 44 peserta yang terdiri dari Europe Commision (DG TREN, DG JRC Italy, DG Environment, DG AGRI, DG Trade, DG DEV B2, DG RELEX),Kedutaan Argentina, Argentina Chamber of Biofuels (CARBIO), Mission of Brazil, University of Champinas Brazil, serta utusan dari Malaysia, Mozambik, Mauritius, Mexico, Paraguay dan Sierra Leone. Sedangkan delegasi RI terdiri dari perwakilan Departemen Pertanian, Kantor Menko Perekonomian, Dewan Minyak Sawit Indonesia dan KBRI Brussel.

Perwakilan DG TREN menyampaikan kebijakan EU berkenaan dengan land use dalam pengembangan maupun produksi biofuel guna mencegah eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan dengan tetap mempertahankan biodiversity. Pada kesempatan tersebut delegasi RI mempertanyakan kriteria high biodiversity yang dipergunakan oleh KE dan menyampaikan kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia yang mengalokasikan hutan sesuai dengan fungsi konservasi, proteksi dan produksi. Konversi lahan termasuk untuk produksi sawit dilakukan dengan mempertimbangkan ketentuan dari IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) maupun Principles & Criteria for Sustainable Palm Oil Production yang dikeluarkan oleh RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

Ketentuan land use change dalam EU Directive yang diberlakukan mulai Januari 2008 kemungkinan tidak sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemerintah RI karena tidak mengatur status perubahan lahan sebelum tanggal pemberlakuan tersebut. Lain dari pada itu, land use change pada EU Directive dapat diterima sejauh mempertimbangkan atau mempertahankan carbon stock yang setara dengan status lahan sebelumnya.

Delegasi RI menyampaikan pula bahwa RSPO dan telah menyusun kriteria untuk sertifikasi produk minyak kelapa sawit. Apabila EU menerapkan sertifikasi tersendiri dikhawatirkan akan menyulitkan produsen karena ada dua sertifikasi yang berbeda. Duplikasi sertifikasi tidak perlu terjadi karena seritfikasi EU menggunakan kriteria yang berlaku compatible/comparable dengan RSPO.

Lebih lanjut, Komisi Eropa menyambut baik langkah Pemerintah RI yang melakukan penelitian mengenai emisi gas rumah kaca khususnya biodiesel dari minyak sawit.

Share This!