Hindari Krisis Listrik, PLTU 5.000 MW Segera Dibangun Di Cilacap

Thursday, 6 November 2014 - Dibaca 2019 kali

JAKARTA - Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menegaskan dalam lima tahun kedepan dibutuhkan energi listrik yang baru sebesar 35.000 MW, tanpa pasokan baru tersebut diyakini Indonesia akan mengalami krisis listrik. Pertumbuhan konsumsi listrik nasional sekitar 8 % atau setara dengan 1.800 MW per tahun.

Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Hukum Dan hak Asasi Manusia, Kementerian Agraria, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala BPN, Pemerintah Kabupaten Cilacap dan juga PT PLN melakukan rapat koordiansi di Kementerian ESDM dalam rangka merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 5X1.000 MW untuk menutupi kebutuhan pertumbuhan listrik yang terus meningkat.

"Tadi diinventarisasi oleh Bapak Menteri ESDM, Menteri Kumham, Bapak Menteri Agraria, Kepala BPN dan juga Kepala Staf Angkatan Darat, Dirut PLN dan Pemerintah Daerah dan Kabupaten, kita mengambil beberapa keputusan yang segera ditindak lanjuti dan juga dilaporkan ke Bapak Presiden yang pertama adalah sepakat untuk membangun 5.000 MW listrik di Jawa Tengah Selatan, kalau pembangkit ini selesai dibangun maka sudah 1/7 dari target sudah tercapai," ujar Menteri ESDM, Sudirman Said dalam Konferensi Pers seusai Rapat Koordinasi, Kamis (06/11/2014).

dengan 5.000 MW ini lanjut Menteri, diharapkan dalam empat hingga lima tahun atau tahun 2018 tahap pertama yang dibangun 2.000 MW sudah dapat beroperasi.

Seluruh adminstristrasi dan perijinan juga harus dipercepat prosesnya terutama menyangkut permasalahan pembebasan lahan dan izin pembangunan pembangkit. Perijinan juga diminta untuk dipercepat terutama berkaitan dengan masalah pertanahan dan kenapa Kepala Staf Angkatan Darat juga hadir dalam rapat koordinasi, karena tanah yang akan dipergunakan untuk pembangunan PLTU tersebut sebagian menggunakan tanah TNI AD, imbuh Menteri.

Kondisi kelistrikan khususnya di Pulau Jawa sudah sangat kritis, antara pertumbuhan konsumsi dan pasokan sudah tidak lagi mencukupi. Karenanya harus dilakukan terobosan-terobosan membangun membangun pembangkit. "Hasil laporan Direktur Utama PT PLN (Persero), kondisi kelistrikan saat ini di Jawa saja kemampuan kita untuk membangkitkan listrik 23.000 MW, dengan pertumbuhan rata-rat 8% atau 1.800 MW per tahun, jadi kalau tidak diantisipasi segera dan secepatnya, dan menghapus sumbatan-sumbatan maka dalam waktu dekat Jawa akan mengalami krisis listrik," ujar Menteri lagi.

"Kita cari terobosan yang akan kita laksanakan segera, dan diputuskan secara baik adalah membangun 5X1.000 MW di Cilacap Selatan Jawa Tengah yang lokasinya adalah tidak jauh dengan pembangkit listrik 700 MW yang sekarang sudah beroperasi," ujar Menteri.

PLTU Batubara 5.000 MW yang akan dibangun di Cilacap Jawa Tengah direncanakan menggunakan teknologi yang sedikit mengeluarkan polusi, karena akan menggunakan teknologi ultra super critical boiler. Yaitu teknologi yang mampu mengendalikan polusi dengan baik. Mengenai skema yang digunakan dijelaskan Menteri ESDM, pihak pengembang langsung mengerjakan proyek PLTU tanpa melakukan perjanjian dengan PLN dan setelah jadi baru dilakukan perjanjian dengan PLN. "Pihak pengembang memiliki keyakinan jika ini dibangun, daerah akan tumbuh dan PLN pasti akan butuh, selain itu disekitar lokasi PLTU akan dibangun kawasan industri yang tentu saja memerlukan energi listrik," pungkas Menteri. (SF)

Share This!