Menteri ESDM : Mulai Tahun Depan Akan Ada Ground Breaking Beberapa Proyek Kilang

Friday, 23 October 2015 - Dibaca 967 kali

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyatakan bahwa saat ini Pemerintah tengah melakukan berbagai perubahan fundamental yang belum dilakukan di masa lalu. Ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah dalam melakukan reformasi struktural.

"Ada banyak hal yang kita ambil dalam sektor ini, banyak keputusan penting yang kita buat. Misalnya, sampai hari ini apresiasi kepada kebijakan kita mengalihkan subsidi dari sektor konsumtif ke sekor produktif jelas sangat berdampak cukup besar", ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Malam Penganugerahan Penghargaan Energi ke - 5 Tahun 2015 tadi malam (22/10).

Sudirman melanjutkan, pengalihan ini salah satunya berpengaruh pada sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan jembatan. Di awal Pemerintahan terdapat 240 alat berat beroperasi, namun saat ini sudah meningkat hingga 5 kali lipat, sebanyak 1400-an alat berat bekerja di seluruh Indonesia.

Keputusan berikutnya adalah, mengenai kembali beroperasinya kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang telah diambil alih oleh Pemerintah . "Dengan kembali beroperasinya kilang TPPI pada minggu ini, maka 100.000 barel impor akan lebih hemat dan berdampak langsung pada permintaan devisa", jelas Sudirman.

Lanjut Sudirman, "Mulai tahun depan akan ada ground breaking beberapa proyek kilang. Ini menjadi bagian dari resolusi kita yang sedang kita dorong".

Hal lain yang berdampak pada penghematan devisa adalah pengolahan crude oil yang dilakukan di dalam negeri. Sudirman mengatakan melalui suatu proses yang sesuai, dalam waktu dekat 200.000 barel akan bisa diolah di Indonesia. "Itu artinya lebih dari separuh impor crude oil tidak lagi harus kita lakukan, sehingga kita dapat menghemat devisa lagi. Dengan begitu, apa yang kita lakukan berdampak pada ekonomi makro kita", ujar Sudirman.

Terakhir, keputusan untuk menglikuidasi Petral. Sudirman menuturkan keputusan untuk menglikuidasi Petral diambil setelah dilakukan audit investigasi terhadap Petral. "Begitu percaya dirinya mereka, (Petral) tidak bisa dimasuki orang lain, sehingga akhirnya praktik tidak terpuji dapat terdokumentasi melalui surat-surat dan email. Dan menurut saya, itu bukan karena mereka ceroboh tetapi karena yakin yang dulunya tidak akan ada yang bisa membongkar, namun kita bisa melakukannya," kata Sudirman.

"Dengan adanya masalah-masalah di sektor ini, kita harus yakin dapat menyelesaikannya. Seperti yang saya sampaikan kepada Bapak Presiden, kita punya sejumlah ahli untuk bergabung menata sektor ini, dengan syarat pemimpin negara harus konsisten dan lurus dengan niat untuk menata sektor ini karena kami yang berada di lapangan lebih mudah bila di back up dengan kelurusan niat dari pemimpin negeri ini. Dan kita bersyukur karena pemimpin tertinggi kita lurus serta tidak memiliki kepentingan pribadi," ungkap Sudirman. (WA) Lihat Video Terkait

Share This!