Meski Sempat Terganggu Cuaca, Pasokan BBM Awal 2018 Terpantau Normal

Thursday, 4 January 2018 - Dibaca 1049 kali

JAKARTA - Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal 2018 terpantau normal di wilayah di Indonesia, meski ada beberapa kendala akibat cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah. Hal ini dilaporkan Posko Nasional Sektor Energi dan sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (3/1).

Salah satu yang terkendala cuaca ekstrem adalah pasokan ke Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Kalukku Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Cuaca ekstrem dan gelombang laut yang tinggi mengakibatkan kapal penyalur telat masuk dari Baubau. Meskipun sempat terjadi antrean kendaraan akibat keterlambatan pasokan, SPBU tetap melayani konsumen dengan Pertamax.

Dilaporkan pula PT Pertamina (Persero) MOR VII telah melakukan antisipasi dengan melakukan alternatif penyaluran Premium melalui Depot Makassar, Depot Palopo, dan Depot Donggala untuk menjaga ketersediaan stok BBM jenis Premium.

Secara nasional pasokan BBM dan LPG masih teridentifikasi aman dan normal. Misalnya, stok BBM jenis Premium bisa dijangkau hingga 33,97 hari; Solar/Akrasol: 21,41 hari; Pertalite: 21,15 hari; Kerosene: 61,45 hari; Pertamax/Akra92 : 19,18 hari; Pertamax Turbo: 36,81 hari; Pertamina Dex: 21,98 hari; Dexlite: 20,82 hari ; LPG: 17,52 hari dan Avtur: 27,47 hari. Guna tetap memastikan pasokan BBM dan LPG aman, Tim Posko Nasional Sektor ESDM terjun langsung ke beberapa wilayah strategis.

Berdasarkan Aplikasi Magma Indonesia (magma.vsi.esdm.go.id), status aktivitas Gunung api 2 Gunung Api masih berstatus AWAS (Gunung Agung dan Gunung Sinabung), 18 Gunung Api berstatus WASPADA (Gunung Ili Lewotolok, Banda Api, Dempo, Bromo, Rinjani, Lokon, soputan, Karangetang, Gamalama, Sangeangapi, Rokatenda, Marapi Dukono dan Gunung Kerinci), sisanya 49 Gunung Api dengan Status Normal.

Demikian juga kondisi kelistrikan, secara keseluruhan daya mampu pasok nasional terpantau aman dengan kapasitas sebesar 35.699,35 MW dan beban puncak malam per tanggal 3 Januari 2018 sebesar 31.999,96 MW. Sehingga terdapat cadangan daya nasional sebesar 3.699,39 MW. (VG)

Share This!