The 7th International Workshop on Collapsed Calderas Resmi Dibuka

Sunday, 23 September 2018 - Dibaca 1249 kali

SAMOSIR - Sekretaris Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Antonius Ratdomopurbo membuka secara resmi Lokakarya Internasional ke-7 tentang Keruntuhan Kaldera, (The 7th International Workshop on Collapsed Calderas). Nampak hadir dalam acara ini Kepala Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani, Bupati Samosir, Rapidin Simbolon, Vice President International Association on Volcanology and Chemistry of Earth Interior (IAVCEI) Prof. Shanaka de Silva dan Secretary of IAVCEI Prof. Roberto Sulpizio.

Mengawali sambutannya Ratdomopurbo mengungkapkan kebahagiannya dapat menyelenggarakan acara internasional ini. "Sebuah kehormatan besar bagi saya untuk menyampaikan sambutan selamat datang kepada semua yang hadir dalam Lokakarya Internasional ke-7 tentang Keruntuhan Calderas di Tuk-Tuk, Samosir ini. Badan Geologi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas dukungannya, sehingga lokakarya dapat terlaksana," ujar Purbo di Samosir, Sabtu (22/9).

c-IAVCEI.jpg

Menurut Purbo, mengumpulkan para ahli vulkanologi dan geoscientist dari berbagai belahan dunia dalam acara ini merupakan hal yang membahagiakan bagi kami, Badan Geologi Kementerian ESDM, karena acara ini sesuai dengan tugas Badan Geologi yang salah satunya melakukan penelitian dan pemetaan inventarisasi terhadap objek-objek warisan geologi dan memberikan rekomendasi wilayah yang berpotensi menjadi kawasan geopark yang membuat konservasi geologi dapat berkelanjutan.

Peristiwa Toba supereruptions telah menjadi peristiwa besar dalam sejarah Bumi. Dalam beberapa hari ke depan 69 pakar serta peneliti di bidang geologi dan kegunungapian dari dalam dan luar negeri akan membahasnya secara mendetail sehingga diharapkan dapat memberi manfaat bagi yang hadir juga Pemerintah Daerah.

"Kita akan belajar tentang semua aspek geologis Toba Caldera. Saya berharap lokakarya ini akan menjadi tempat yang baik untuk diskusi dan berbagi pengetahuan. Beberapa program dalam pertemuan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi komunitas ilmiah, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Selain itu, Toba Caldera telah menjadi laboratorium alami. Saya berharap kolaborasi penelitian dan jaringan ilmiah dapat direalisasikan di masa depan," ujar Purbo.

Bupati Samosir, Rapidin Simbolon menyambut baik terlaksananya acara ini, pemilihan Pulau Samosir untuk acara ini sudah tepat karena kaldera toba sangat unik. Kaldera itu dibentuk oleh tiga kali letusan dari gunung berapi super. Letusan terakhir sangat besar dan luar biasa yang mempengaruhi iklim dan ekosistem di Bumi pada waktu itu. Ini menjadikan Danau Toba sebagai salah satu kaldera terbesar di dunia yang memiliki panjang 62 mil, lebar 19 mil dan tinggi hingga mencapai 505 meter.

"Kami optimis bahwa sebagai objek dari lokakarya, Kaldera Toba akan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita tentang keruntuhan kaldera. Oleh karena itu, kami berharap hasil dari kegiatan ilmiah ini akan menghasilkan rekomendasi yang berguna untuk tujuh kabupaten di sekitar Toba Caldera, terutama Samosir yang memiliki banyak tempat menarik untuk diteliti," ungkap Rapidin.

The 7th International Workshop on Collapsed Calderas diselenggarakan di Tabo Cottage, Tuktuk Samosir, Sumatera Utara. Selaku tuan rumah, Badan Geologi Kementerian ESDM menggandeng International Association on Volcanology and Chemistry of Earth Interior (IAVCEI) dalam acara ini. Rangkaian acara lokakarya ini akan diisi dengan seminar, Focus Group Discussion serta kunjungan lapangan.

Penulis : Andi Sipayung/Safii

Share This!