Tim Tanggap Darurat Lakukan Penyelidikan Gempabumi Meulaboh

BANDUNG. Paska terjadinya gempa bumi 7.2 SR yang mengguncang sebelah tenggara Meulaboh, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVG) telah mengirinkan Tim Tanggap Darurat untuk melakukan penyidikan dan penyelidikan gempabumi tersebut. Hingga saat ini Tim masih melakukan penyisiran disekitar lokasi gempa.Secara teknis Kepala PVG menjelaskan kondisi geologis wilayah terkena gempa. "Pusat gempa terletak dibawah laut, Kondisi geologi di sekitar pusat gempabumi tersusun oleh aluvium dan batuan vulkanik berumur kuarter serta batuan sedimen berumur Tarsier. Getaran gempabumi akan terasa pada batuan aluvium dan batuan vulkanik Kuarter yang bersifat lepas, urai, dan belum terkompaksi dengan baik sehingga memperkuat efek goncangan gempabumi", ujar Beliau.Berdasarkan laporan pendahuluan yang dikeluarkan PVG, guncangan gempabumi terasa hingga di Banda Aceh namun tidak ada kerusakan bangunan. di Sinabang mengakibatkan rumah retak-retak, Pulau Banyak (antara Pulau Simeuleu dan Pulau Siberut) terjadi kerusakan bangunan (MMI VII), 3 orang warga Simeuleu luka ringan (HU. Detik), masyarakat Meulaboh dan Sibolga keluar rumah (MMI IV-V). Gempabumi ini sempat memadamkan listrik. disepanjang Pantai Barat NAD. Dilihat dari posisi dan kedalamannya, gempabumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktifitas zona subduksi akibat proses tumbukan antara lempeng Hindia-Australia dan lempeng Eurasia. Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya gelombang tsunami. Kerusakan akibat gempabumi tidak meluas, terbatas di sekitar pusat gempabumi karena pusat gempa cukup dangkal.Masyarakat diminta agar tetap waspada dengan kejadian gempabumi susulan dan tetap tenang serta mengikuti arahan serta informasi dart petugas Satlak PB dan Satkorlak PB. Tidak. " Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami", tutur Surono.

Share This!