Jepang Masih Mengandalkan Impor Batubara Indonesia

Friday, 5 June 2009 - Dibaca 6987 kali

NUSA DUA.Jepang masih mengandalkan impor batubara dari Indonesia. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan volumenya mengalami peningkatan yang tajam. Selain akibat ketidakstabilan pasokan dari China, impor batubara dari Indonesia ke Jepang lebih menguntungkan dari sisi angkutan laut dibanding dengan batubara dari Australia.''Konsumen batubara di Jepang telah mengalihkan impor ke Indonesia,'' ujar Eiichiro Makino, General Manager Business Development, Energy & Mineral Resources, Sojitz Corporation saat membawakan makalah pada Coaltrans Asia ke 15 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Selasa (2/6/2009). Menurut data yang disampaikan Eiichiro, hingga pada tahun 2008, impor batubara Jepang dari Indonesia sekitar 30 % dari kebutuhan negeri ini. Peningkatan secara berarti kontribusi batubara Indonesia di Jepang terjadi mulai tahun 2003 yaitu sekitar 22 %. Sejak itu setiap tahun batubara Indonesia terus meningkat perannya untuk memenuhi kebutuhan Jepang. Sebelumnya, dari tahun 2000 hingga 2002, peran batubara Indonesia di Jepang stabil di sekitar 14 %.Kebutuhan Jepang akan batubara, menurut Eiichiro, masih terus meningkat. Jika tahun 2009 kebutuhan batubara Jepang diprediksi sebesar 60 juta metrik ton, maka tahun 2015 akan menjadi 120 juta metrik ton. Kebutuhan sebesar itu baik untuk industri maupun pembangkit listrik. Peningkatan impor batubara sub bituminous dari Indonesia dalam beberapa tahun belakangan dan dimasa mendatang adalah untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Jepang.Pemanfaatan batubara sub bituminous, menurut Eiichiro, memiliki prospek yang baik terutama dari sisi harga yang tergolong kompetitif dalam beberapa tahun mendatang. Hanya saja, disisi lain ada tantangan lingkungan hidup antara penanganan abu maupun harus meminimalkan emisi gas SOx dan NOx. Kendati teknologi pemanfaatan batubara Low Rank semakin berkembang, konsumen Jepang masih membatasi untuk memilih batubara kualitas menengah dari Indonesia.

Share This!