Kebutuhan Subsidi Listrik 2009 Sebesar Rp 60,43 Triliun

Friday, 19 September 2008 - Dibaca 5619 kali

Demikian terungkap dalam Rapat Kerja Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (17/9) di Jakarta. Pada rapat tersebut MESDM didampingi Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono, Direktur Utama PT PLN Fahmi Muchtar serta sejumlah pejabat dilingkungan Departemen ESDM dan PT PLN.

Angka subsidi listrik tersebut masih bisa diturunkan menjadi Rp 58,44 triliun dengan melakukan optimalisasi gas sehingga rinciannya adalah subsidi tahun berjalan 2009 sebesar Rp 59,13 triliun, kekurangan subsidi 2007 dan 2008 sebesar Rp 5,48 triliun. Kemudian dikurangi langkah penghematan sebesar Rp 58,44 triliun. Sedang carry over ke tahun 2010 adalah nol.

Optimalisasi gas juga menjadikan angka pertumbuhan penjualan listrik naik menjadi 6,99 % dari asumsi sebesar 5,63% sesuai nota keuangan. Sedang asumsi lain adalah nilai tukar Rp 9.100/USD, ICP 100 USD/barel, alpha PT Pertamina untuk BBM PT PLN jenis HSD sebesar 5% dan MFO dan IDO sebesar 9%. Volume penjualan tenaga listrik sebesar 134,3 TWH, susut jaringan 10,40% dan margin usaha sebesar 1%.

Pada rapat tersebut juga diuraikan bahwa subsidi listrik akan terus dilaksanakan sepanjang Tarif Dasar Listrik (TDL) yang ditetapkan pemerintah masih lebih rendah dari Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik. Selain itu juga ditegaskan bahwa pemerintah belum merencanakan menaikkan TDL. Namun lebih fokus menurunkan BPP sehingga subsidi listrik dapat diperkecil.

Share This!