KJRI Hong Kong Adakan Seminar Investasi Indonesia

Tuesday, 13 May 2008 - Dibaca 3756 kali

Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, bekerjasama dengan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan Hong Kong General Chamber of Commerce (HKGCC), serta didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyelenggarakan seminar investasi dengan tema "Indonesia, Emerging Land of Opportunities: Investment Seminar on Indonesia" di Grand Hyatt Hotel pada tangal 29 April 2008. Seminar dihadiri oleh 175 pengusaha Hong Kong, serta 75 delegasi dari lembaga pemerintah dan swasta Indonesia.

Agenda dari seminar terdiri dari Executive Meeting dengan Kepala BKPM, Working Lunch dengan HKTDC dan ICBC Indonesia, dan ditutup dengan one-on-one meeting. Kepala BKPM, Muhammad Lutfi selaku pembicara kunci menjelaskan kecenderungan dan perkembangan investasi di Indonesia, jumlah invetasi asing yang masuk, termasuk sektor-sektor utama yang diminati oleh investor asing. Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan potensi investasi Indonesia yang menekankan pada sektor manufaktur, industri, infrastruktur, dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

Dalam sesi diskusi panel yang dipandu oleh Andy Wong, pengusaha Hong Kong yang telah berinvestasi di Indonesia selama 15 tahun, menghadirkan Kepala Otorita Batam, Mustofa Widjaja, Kepala Bidang Promosi BKPPMD Sumatera Barat, Hasyrin Mansur, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri, Johannes Archiadi, MS Marpaung dari Departemen ESDM, Konsultan Hukum Angeline Suparto, dan Syarifuddin dari Kawasan Industri Tanjung Buton. Para panelis memaparkan potensi investasi yang dimiliki Indonesia dengan penekanan pada masing-masing bidangnya.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara, Departemen ESDM, MS Marpaung menyampaikan potensi mineral dan batubara yang dimiliki oleh Indonesia. Kesempatan investasi di Indonesia di sektor batubara dapat diperoleh dengan pengembangan batubara bernilai rendah, sistem transportasi batubara terpadu, peningkatan teknologi yang terkait batubara, investasi di bidang eksplorasi batubara, serta pengembangan sumber daya mineral berbasis logam. Tantangan yang akan segera diselesaikan dalam pengembangan bidang mineral dan batubara adalah terbatasnya infrastruktur, pertambangan tanpa ijin, dan tumpang tindih lahan dengan kawasan hutan.

KJRI akan terus memantau dan menindaklanjuti hasil seminar untuk dikoordinasikan dan diimplementasikan di Indonesia dalam rangka peningkatan arus investasi dari Hong Kong ke Indonesia.

Share This!