KTT OPEC ke III Hasilkan 'Deklarasi Riyadh'

Tuesday, 20 November 2007 - Dibaca 10247 kali

Sesaat sebelum ditutup secara resmi, Sekjen OPEC Abdullah Salem Al-Badri membacakan naskah 'Deklarasi Riyadh'. 'Kami para pemimpin negara dan pemerintahan anggota OPEC memegang teguh untuk melanjutkan spirit KTT OPEC pertama dan ke dua di Aljazair dan Caracas tahun 1975 dan 2000 serta melanjutkannya pada KTT ke tiga di Riyadh tahun 2007 ini,' papar Al-Badri.

Para pemimpin OPEC juga menegaskan kembali akan kepemilikan hak yang tidak dapat dicabut atas sumber daya mineral yang berada di negara masing-masing. Kemudian menyadari tentang komitmen untuk mengelola cadangan minyak secara efisien untuk pembangungan berkelanjutan serta kemakmuran generasi mendatang.

Para pemimpin OPEC bertanggungjawab terhadap pembangunan di negara masing-masing serta meningkatkan derajat kehidupan masyarakatnya. Menekankan pentingnya stabilitas pasar minyak dunia serta kesejahteraan ekonomi masyarakat dunia.

Para pemimpin OPEC sepakat untuk bersama organisasi maupun masing-masing negara anggota untuk mewujudkan pengembangan energi, ekonomi dan lingkungan dengan berpegang pada tiga pilar yaitu stabilitas pasar energi dunia, pembangunan energi secara berkelanjutan serta energi dan pembangunan lingkungan.

Hadiri Jamuan Makan Raja

Sebelum penutupan, Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud yang juga disebut 'Pelayan Dua Rumah Allah' itu menjamu makan para pemimpin negara dan pemerintahan negara anggota OPEC yang hadir pada KTT ke III. Jamuan berlangsung di King Abdulaziz Center for Converence, Riyadh.

Hadir pada jamuan tersebut adalah Wapres Jusuf Kalla sebagai pimpinan delegasi Indonesia. Selain itu hadir pula Emir Kuwait Al-Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah, Emir Qatar Al-Sheikh Hamad bin Khalifa Al-thani, Presiden Irak Jalal Talabani, Presiden Equador Rafael Correa Delgado. Kemudian Presiden Iran Mahmud Ahmadi-Nejad, Presiden Angola Jose Eduardo Dos Santos, Presiden Nigeria Umaru Mussa Yaradua, Presiden Uni Emirat Arab Al Sheikh Khalifa bin Zayed Al-Nahayan, Presiden Aljasair Abdulaziz Bouteflika, Menteri Perminyakan Libia Dr Shukri Ghanin.

Share This!