Paradigma Baru dan Semangat Pengabdian di Hari Kemerdekaan

Monday, 17 August 2009 - Dibaca 2902 kali

JAKARTA. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 yang jatuh tepat pada hari ini membawa tantangan baru seiring bergulirnya waktu. Apabila dahulu pahlawan bangsa berjuang dengan mengorbankan jiwa raga, saat ini kita berjuang di sektor masing-masing mempersembahkan yang terbaik untuk bangsa. Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-64 di halaman kantor Departemen ESDM, Senin pagi (17/8)."Tantangan telah berubah, dinamika juga berubah, namun satu yang tidak boleh berubah, pengabdian kita kepada rakyat, bangsa, dan Negara harus terus kita lakukan dari waktu ke waktu", pesan Menteri ESDM kepada seluruh peserta upacara, PNS sektor ESDM dan karyawan BUMN sektor ESDM di wilayah Jakarta dan sekitarnya.Menteri menjelaskan beberapa keberhasilan telah dicapai sektor energi dan sumber daya mineral beberapa tahun terakhir, salah satunya reformasi dan restrukturisasi sektor migas. Reformasi dan restrukturisasi sektor migas dilakukan dengan memisahkan antara "pemain" dan "wasit" sehingga sektor migas yang dahulu diserahkan sepenuhnya ke Pertamina, saat ini telah dibuka untuk "pemain" lain. "Persaingan itu baik, namun Negara masih ada untuk memberikan batasan guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas melalui suatu persaingan terbatas," ujar Menteri. Tidak hanya di sektor migas, lanjut Menteri, transformasi juga akan kita lakukan secara bertahap di sektor kelistrikan, pertambangan, serta mineral.Menteri memaparkan, saat ini pencapaian perubahan subsidi juga telah lakukan, dari yang semula subsidi harga beralih ke subsidi langsung. "Rakyat masih membutuhkan subsidi, namun akan kita dorong ke perubahan paradigma subsidi harga ke subsidi langsung dengan tetap memperhatikan kondisi sosial politik yang berkembang," ujar Menteri. Selain itu, sektor ESDM akan terus mendorong penggunaan energi bersih seperti LPG dan BBN. Menteri mengakui, perjalanannya tidak bisa cepat dan harus memperhatikan pergeseran dinamika masyarakat. "Selama ini kita masih menggantungkan pada pasokan BBM (supply side), padahal kebutuhan semakin meningkat dari waktu ke waktu sehingga diperlukan efisiensi dan diversifikasi agar tidak lagi tergantung pada BBM," ujar Menteri. Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Menteri, atas restu dari Presiden telah dibentuk Tim Hemat Energi dan Air di sektor ini untuk mengantisipasi tantangan pada masa yang akan datang.Menteri berpesan agar prestasi sektor ESDM yang telah dicapai dapat terus ditingkatkan, terutama dalam meningkatkan kontribusi penerimaan Negara, meningkatkan investasi, pembangunan daerah terpencil melalui listrik pedesaan dan infrastruktur pendukungnya, pengembangan listrik swasta, pembangunan museum ke-geologi-an, dan prestasi-prestasi lain yang telah disumbangkan para pahlawan sektor ESDM lainnya.

Share This!