Penerimaan negara dari sektor ESDM 2008 ditargetkan mencapai Rp 295,08 T

Friday, 25 July 2008 - Dibaca 3097 kali

Penerimaan negara dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditargetkan mencapai Rp 295,08 Triliun. Target yang tercantum dalam APBN-P 2008 ini lebih besar dibanding dalam APBN 2008 sebesar Rp 199,5 Trilliun. Meningkatnya target penerimaan ini terutama disebabkan perubahan asumsi harga minyak dan batubara sebagai akibat kenaikan harga dua komoditi tersebut di pasar dunia.

Penerimaan negara dari sektor ESDM 2008 sebesar Rp 295,08 T ini terdiri dari penerimaan migas sebesar Rp 257,19 T. Sedang sisanya sebesar Rp 36,8 T merupakan penerimaan dari pertambangan umum. Dibandingkan dengan total penerimaan negara 2008 sebesar Rp 894,9 T, maka penerimaan dari sektor ESDM menyumbang sekitar 33 %.

Sementara itu, sampai dengan bulan Juni 2008, pemerintah telah menyalurkan subsidi sebesar Rp. 91,7 Triliun. Subsidi itu terdiri atas subsidi BBM sebesar Rp. 60,5 Triliun, listrik Rp. 26,4 Triliun, dan non-energi sebesar Rp. 4,8 Triliun. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, "dibanding semester pertama tahun lalu, subsidi ini naik sangat signifikan."

Pada semester pertama 2007, realisasi penyaluran subsidi hanya Rp. 41,2 Triliun dengan subsidi BBM sebesar Rp. 28,7 Triliun, listrik Rp. 8,7 Triliun, dan non-energi sebesar Rp. 3,8 Triliun. Konsumsi BBM untuk bulan Juni sudah mencapai 19,6 juta kiloliter, melebihi separuh target konsumsi APBN sebesar 35,5 juta kiloliter. Menurut Sri Mulyani, negara masih dapat menanggung beban subsidi BBM sampai dengan harga minyak US$ 145 per barel dan konsumsi BBM bersubsidi sebesar 40 juta kiloliter.

Share This!