Pertamina Segera Bangun SPBU Elpiji

Monday, 21 January 2008 - Dibaca 3258 kali

"SPBU Elpiji ini prinsipnya seperti pom bensin, pengguna bisa membeli elpiji sesuai keinginan, misalkan Rp 3.000 atau Rp 5.000," kata Hanung Budya.

Salah satu kendala program konversi minyak tanah ke elpiji adalah masyarakat tidak bisa membeli elpiji secara eceran seperti minyak tanah. Sebab elpiji harus dibeli sesuai kapasitas tabung. Untuk ukuran tiga kg seharga Rp 15.000. Sedang kalau membeli minyak tanah bisa hanya dengan uang Rp 2.000. Oleh karena itu, masih ada konsumen yang menggunakan elpiji dan minyak tanah sekaligus. "Masih ada rumah tangga yang memakai dua bahan bakar, meski harus beli minyak tanah di luar wilayahnya dan lebih mahal," ujar Hanung Budya.

Meski demikian, program konversi selama tahun 2007 telah memberikan penghematan hingga Rp 600 miliar. Sebanyak 3,975 juta kepala keluarga dan usaha kecil telah menerima paket tabung dan kompor elpiji. Volume minyak tanah yang dialihkan mencapai 163 ribu kiloliter dan volume elpiji yang masuk sebesar 20,6 ribu ton.

Pada 2008, Pertamina menargetkan 12,5 juta kepala keluarga dan usaha kecil di wilayah Jawa, Bali, dan Sumsel mendapatkan tabung elpiji tiga kg dan kompor. Sedang target pengalihan tahun 2008 adalah sebanyak dua juta kiloliter minyak tanah dan volume elpiji yang masuk sebesar 1,181 juta ton.

Share This!